Archive for May 2014
037: MOTIVASI Diri dan itu HEBAT 'Value Based Motivation'
Values Audit
Based Motivation
Nilai-nilai apa yang penting
menurut Anda?
Cinta, loyalitas, kreativitas,
petualangan, kesehatan, kekayaan, keluarga, pembelajaran atau keberanian?
Bagaimana Anda memperkuat mereka
dan merancang hidup Anda apa yang penting bagi Anda? "Audit Nilai" adalah
proses menggunakan kata-kata lisan dan meminta Anda untuk mendefinisikan factor
kunci sehingga membangun kepercayaan Anda yang terkait dengan apa yang penting
dan diinginkan oleh diri Anda, hal ini diperuntukan agar bisa menegaskan
komitmen Anda, untuk menyalakan motivasi Anda, dan mendorong Anda ke dalam
tindakan. Intinya adalah temukan ALASAN, maka semakin ringan Anda melangkah.
Anda akan terdorong untuk maju. Karena hanya satu orang yang mampu menghalangi
niatan baik Anda untuk terwujud yaitu diri Anda sendiri.
Audit Nilai ini diciptakan oleh
Robert Dilts dalam bahasan Sleight of
Mouth Pattern dari NLP University. Ini akan membantu Anda untuk menentukan
unsur-unsur penting dalam mengekspresikan nilai-nilai Anda, memberikan motivasi,
dan bahkan keberatan Anda untuk tidak mewujudkannya. Kata-kata dan kalimat
tersebut menjadi sumber kuat afirmasi positif bagi diri Anda. Ini memberikan
penjelasan keseluruhan yang membenarkan komitmen nilai yang Anda miliki. Dan hal
itu menyediakan sumber daya yang kaya ide untuk mengatasi keraguan dan
keberatan Anda untuk bertindak. Semakin banyak Anda dapat menemukan alasan baik
untuk bertindak, Anda akan semakin mudah untuk bertindak. Anda semakin yakin
dan terkuatkan.
·
Apakah tujuan Anda itu
benar-benar penting?
·
Mengapa tujuan Anda itu memiliki
nilai dan dianggap penting?
·
Mengkinkah tujuan itu dapat
dicapai? Mengapa?
·
Cara apa yang harus ditempuh agar
tujuan itu bisa tercapai? Mengapa memilih cara itu?
·
Apakah Anda memiliki kompetensi
untuk mewujudkan tujuan Anda?
·
Bagaimana agar Anda kompeten
untuk bertindak?
·
Apakah Anda pantas dan berhak
mendapatkan tujuan itu? Mengapa?
Robert Dilts menggunakan
pendekatan linguistic seperti yang dipergunakan Aristoteles untuk menggali
alasan dan potensi diri Anda dalam mewujudkan keinginan Anda dengan
mempergunakan KATA PENGHUBUNG: karena, maka dari itu, ketika, sehingga,
jika, walaupun, sebagaimana.
Kata-kata penghubung tadi menjadi
Audit Nilai yang akan mengeksplorasi ‘penyebab’ dan ‘alasan’ sehingga diri Anda
benar-benar merasa mantap dan penuh gairah untuk mewujudkannya. Cara yang
sederhana yang dapat digunakan dengan memilih nilai tertentu yang dipentingkan
dan secara sistematik diuji satu per satu menggunakan kata-kata penghubung agar
menemukan asosiasi dan asumsi positif dan menguatkan NILAI dan KRITERIA.
Nilai _________________________________________________________adalah penting
dan saya diinginkan.
Apa yang dimaksud dengan nilai yang merupakan inti penting bagi
Anda untuk membangun atau memperkuat diri Anda?
Karena __________________________________________________________________________________________________
Mengapa diinginkan dan tepat untuk memiliki ini sebagai sebuah
nilai?
Maka dari itu _________________________________________________________________________________________
Konsekuensi perilaku apa yang
perlu dimiliki agar mendapatkan nilai ini?
Ketika
__________________________________________________________________________________________________
Apa yang dimaksud dengan situasi penting atau kondisi yang
berkaitan dengan nilai ini?
Sehingga _______________________________________________________________________________________________
Apa tujuan positif dari nilai ini?
Jika _____________________________________________________________________________________________________
Apa kendala atau hasil yang berhubungan dengan nilai ini?
Walaupun _____________________________________________________________________________________________
Alternatif atau kendala apa yang ada sehubungan dengan nilai ini?
Sebagaimana
__________________________________________________________________________________________
Apa yang dimaksud dengan nilai yang sama yang sudah Anda miliki?
Contoh:
KEMAKMURAN itu pantas dan penting untuk saya miliki.
Karena kemakmuran membuat saya semakin
berdaya dan berbagi lebih banyak.
Maka dari itu saya mulai
pelayanan terbaik dengan menulis buku, belajar pada bidang ilmu yang membuat
saya lebih makmur dan bekerja lebih keras lagi untuk mencapai tingkat
kemakmuran yang saya inginkan.
Ketika saya sedang kurang termotivasi
atau saya mengalami kegagalan, saya akan membaca tulisan ini, belajar, berguru
dan berteman dengan sahabat baik.
Sehingga saya
menjadi termotivasi, fokus dan terdorong untuk melakukan hal hebat bagi
pencapaian kemakmuran.
Jika saya mampu berbuat baik lebih
banyak, menebar manfaat bagi sesama dan merencanakan masa depan saya dengan
baik.
Walaupun saya memiliki sasaran penting
lainnya, saya perlu berusaha lebih keras lagi untuk bisa mencapai sasaran
kemakmuran ini.
Sebagaimana saya bisa
memberikan nilai tambah pada setiap hal yang saya lakukan.
Setelah saya membuat rangkain ide
dan asumsi di atas, kemudian saya ringkas dengan menghilangkan kata-kata
sambungnya, maka menjadi:
KEMAKMURAN
itu pantas dan penting untuk saya miliki. Kemakmuran membuat saya semakin
berdaya dan berbagi lebih banyak. Saya mulai pelayanan terbaik dengan menulis
buku, belajar pada bidang ilmu yang membuat saya lebih makmur dan bekerja lebih
keras lagi untuk mencapai tingkat kemakmuran yang saya inginkan. Saya sedang
kurang termotivasi atau saya mengalami kegagalan, saya akan membaca tulisan
ini, belajar, berguru dan berteman dengan sahabat baik. Saya menjadi
termotivasi, fokus dan terdorong untuk melakukan hal hebat bagi pencapaian
kemakmuran. Saya mampu berbuat baik, menebar manfaat bagi sesama dan
merencanakan masa depan saya dengan baik..
Saya memiliki sasaran penting lainnya, saya perlu berusaha lebih keras lagi
untuk bisa mencapai sasaran kemakmuran ini. Saya bisa memberikan nilai tambah
pada setiap hal yang saya lakukan.
Thursday, 1 May 2014
Posted by Excellence Manufacturing Practices