- Back to Home »
- Behavior Flexibility , Belief Change , Belief System , Criteria , Empat Pilar NLP , Hierarki Kriteria , New Behavior Generator , NLP Neuro-linguistic programming , NLP Practitioner , Values »
- 036A: Hierarki Kriteria (Bagian 1 dari 2)
Posted by : Excellence Manufacturing Practices
Sunday, 27 April 2014
Hierarki
Kriteria (Part 1 of 2)
Teknik berikut ini dikembangkan
oleh Robert Dilts pada pertengahan 1980-an sebagai sarana untuk
mengidentifikasi dan bekerja dengan konflik yang berkaitan dengan berbagai
tingkat kriteria. Kriteria pada tingkat yang berbeda dari satu orang dan
lainnya, ‘hirarki kriteria’ sering muncul kembali dan balik antara ‘diri
sendiri’ dan ‘orang lain’, berpindah ke tingkat yang lebih tinggi pada Neuro -
Logical.
KRITERIA mengacu kepada
nilai-nilai atau standar seseorang yang menggunakannya untuk membuat keputusan
dan penilaian. Istilah ini berasal dari kata Yunani ‘krites’ yang berarti ‘HAKIM’. Kriteria dapat mendefinisikan dan
membentuk jenis state yang diinginkan,
bahwa kita akan mencari, dan menentukan bukti-bukti yang akan kita gunakan
untuk mengevaluasi keberhasilan dan kemajuan sehubungan dengan state atau keadaan yang kita inginkan.
Misalnya, menerapkan kriteria ‘stabilitas
produk’, maka organisasi dan orang-orang di dalam organisasi akan beradaptasi
dan mendorong agar penilaian dan kesimpulannya menjadi sama searah.
Tingkat kriteria yang berbeda
juga sering dikaitkan dengan sistem representasional tertentu, karakteristik
submodality, atau strategi kognitif. Anda mengetahui tentang aspek-aspek yang
berbeda dari kriteria yang dapat membantu Anda untuk mengatasi konflik dan
mencapai hasil yang diinginkan secara lebih efektif.
Kriteria sering dikaitkan dengan ‘Values,
Nilai’ tetapi mereka tidak identik. Kriteria dapat diterapkan ke sejumlah
berbagai tingkat pengalaman. Kita dapat memiliki kriteria lingkungan, kriteria
perilaku dan kriteria intelektual serta kriteria berdasarkan emosional . Nilai,
di sisi lain, berada pada tingkat logis yang sama seperti keyakinan. Dari perspektif
ini, nilai-nilai yang serupa dengan apa yang disebut ‘kriteria inti, core criteria’ dalam NLP.
Bahkan, orang dapat berbagi nilai
yang sama seperti ‘sukses’, ‘harmoni’ , dan ‘hormat’, tetapi mereka memiliki
bentuk yang sangat berbeda dari bukti untuk menilai apakah kriteria ini telah dipenuhi
atau dilanggar. Hal ini dapat menjadi sumber konflik atau kreativitas.
Menyadari bahwa orang memiliki
kriteria yang berbeda maka sangat penting untuk menyelesaikan konflik dan
mengelola keragamannya. Kontak budaya, merger antara organisasi dan transisi
dalam kehidupan seseorang sering membawa isu-isu yang berkaitan dengan kriteria
, hierarki kriteria dan ekuivalensi criterial.
Memahami kriteria orang adalah
penting bagi sukses mediasi, negosiasi dan komunikasi . Kriteria juga memainkan
peran penting dalam persuasi dan motivasi. Identifikasi dan pemanfaatan
kriteria adalah elemen kunci dalam banyak teknik NLP dan prosesnya. Ini adalah
dasar untuk teknik Hirarki Kriteria, sejumlah ‘Sleight of Mouth Patterns’
merupakan bagian penting dalam format resolusi konflik NLP.
Menetapkan kriteria untuk tujuan
pertemuan dan evaluasi kemajuan merupakan aspek penting dari perencanaan dan
pengambilan keputusan . ‘Criterial Equivalence’ adalah istilah yang digunakan
dalam NLP untuk menggambarkan bukti spesifik dan diamati yang dapat menentukan,
apakah kriteria tertentu telah terpenuhi atau tidak?
Orang sering berbeda dalam membaca
sistem representasi, tingkat detail dan posisi persepsi yang mereka gunakan
untuk mengevaluasi keberhasilan mereka dalam memenuhi kriteria mereka.
Sebuah contoh dari 'hierarki
kriteria' akan menjadi orang yang menghargai 'kesehatan' lebih dari 'kesuksesan
finansial'. Orang yang seperti itu akan cenderung menempatkan kesehatannya pada
urutan ‘pertama’. Orang ini mungkin akan menyusun hidupnya lebih di sekitar
kegiatan fisik daripada peluang profesional. Bagi orang yang hirarki kriteria menempatkan
‘kesuksesan finansial’ di atas kesehatan maka mereka akan memiliki gaya hidup
yang berbeda. Ia mungkin mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan fisik dalam
rangka untuk beroleh uang dan keuntungan financial yang lebih besar.
Salah satu cara utama untuk
memperoleh hirarki seseorang kriteria adalah melalui proses menemukan apa yang
dikenal sebagai ‘contoh kontra’. Contoh
kontra pada dasarnya merupakan bentuk pengecualian untuk aturan tertentu.
Pertanyaan-pertanyaan berikut
menggunakan proses ‘contoh kontra’ untuk mengungkapkan hirarki kriteria seseorang:
1. Hal yang bisa dilakukan tetapi tidak dilakukan? Kenapa?
Saya tidak
akan pergi ke toilet wanita, karena hal itu bertentangan dengan aturan. Saya
menempatkan Kriteria = mengikuti ATURAN.
2. Apa yang bisa membuat saya tetap melakukannya? è
CONTOH KONTRA
Saya
benar-benar ingin buang air kecil dan sudah tidak bisa saya tahan karena
sakitnya. Dan seluruh toilet pria penuh, dan Toilet Wanita terbuka kosong. Saya
tetap akan masuk dan mempergunakan Toilet Wanita itu. Saya memanfaatkan krisis
yang ada. Saya menomor DUAkan aturan dan menempatkan Kriteria Tinggi untuk
KESEHATAN.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih
dalam pada Hirarki Kriteria, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
(1) Apa yang memotivasi Anda untuk mencoba sesuatu yang baru?
(2) Apa yang akan menyebabkan Anda berhenti melakukan sesuatu?
(3) Apa yang akan membuat Anda mulai melakukan sesuatu lagi jika Anda
berhenti untuk alasan pertanyaan #2?
(4) Apa yang akan menyebabkan Anda berhenti dan kemudian melakukannya
lagi?
Ketika Anda
merenungkan jawaban Anda, perhatikan kriteria yang muncul, dan apa yang menjadi
prioritasnya? Mungkin Anda akan melakukan sesuatu, Anda merasa menjadi ‘kreatif’,
‘menarik’ atau ‘menyenangkan’.
Kriteria Tingkat #1 ~ Kontra A:
Anda mungkin berhenti melakukan sesuatu yang
kreatif, menarik dan menyenangkan. Dan Anda merasa bahwa Anda sedang tidak
bertanggung jawab untuk keluarga.
è Kriteria ‘tanggung jawab’ menimpa ‘kreativitas atau menyenangkan’.
Kriteria Tingkat #2 ~ Kontra B:
Anda mungkin, Anda melakukan sesuatu yang
Anda pikir yaitu ‘tidak bertanggung jawab’ tetap jika Anda merasa itu ‘tanggung
jawab diperlukan untuk pertumbuhan Anda sebagai manusia’.
è Kriteria ‘pertumbuhan’ menjadi lebih tinggi daripada ‘tanggung
jawab’ atau ‘menyenangkan’.
Kriteria Tingkat #3 ~ Kontra C:
Denga berpikir lebih masuk ke dalam, Anda akan
menemukan bahwa Anda akan berhenti melakukan sesuatu yang ‘diperlukan untuk
pertumbuhan Anda sebagai manusia’ jika Anda percaya itu akan ‘membahayakan
keselamatan diri sendiri atau keluarga Anda’.
è Kriteria ‘keamanan’ menjadi lebih tinggi dari pada ‘pertumbuhan’
Perhatikan contoh hipotetis
berikut ini dengan menggunakan proses pencarian CONTOH KONTRA untuk
mengidentifikasi hirarki pelanggan saat membeli minuman.
Q: Jenis minuman apa yang biasa Anda?
A: Saya biasa membeli Jus buah.
Q: Mengapa Jus buah? è Membuat ‘contoh kontra’
A: Jus buah itu menyegarkan. [Kriteria #1 = rasa segar]
Q: Pernahkah Anda membeli jenis minuman lain? è Membuat ‘contoh kontra’
A: Tentu. Saya meminum teh.
Q: Apa yang membuat Anda memutuskan untuk membelinya teh
dalam kemasan dan
bukan jus
buah?
A: Teh dalam kemasan itu lebih murah disbanding Jus buah.
[Kriteria #2: Harga]
Q: Apakah dengan
perbedaan harga tersebut itu artinya Anda sedang berhemat sehingga bisa
menabung? è Membuat ‘contoh kontra’
A: Tidak juga.
Tetapi setidaknya saya bisa mendapatkan 2 botol dibanding satu kotak jus buah. Dan
saya bisa membaginya dengan teman saya untuk satu botol yang lain. [Kriteria
#3: Pertemanan]
Q: Benar. Memang
teman baik itu sulit didapat. Sungguh Anda menghargai pertemanan. Apakah ada
sesuatu yang membuat Anda termotivasi untuk berbagi Teh dalam kemasan dengan
teman Anda? è Membuat ‘contoh kontra’
A: Iya. Kalau
saya baik sama teman. Mereka tentu tidak akan mengatakan bahwa saya orang yang
pelit. [Kriteria 4 = Penilaian orang]
(bersambung 2/2)