Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Sunday, 27 April 2014


Hierarki Kriteria (Part 1 of 2)

Teknik berikut ini dikembangkan oleh Robert Dilts pada pertengahan 1980-an sebagai sarana untuk mengidentifikasi dan bekerja dengan konflik yang berkaitan dengan berbagai tingkat kriteria. Kriteria pada tingkat yang berbeda dari satu orang dan lainnya, ‘hirarki kriteria’ sering muncul kembali dan balik antara ‘diri sendiri’ dan ‘orang lain’, berpindah ke tingkat yang lebih tinggi pada Neuro - Logical.

KRITERIA mengacu kepada nilai-nilai atau standar seseorang yang menggunakannya untuk membuat keputusan dan penilaian. Istilah ini berasal dari kata Yunani ‘krites’ yang berarti ‘HAKIM’. Kriteria dapat mendefinisikan dan membentuk jenis state yang diinginkan, bahwa kita akan mencari, dan menentukan bukti-bukti yang akan kita gunakan untuk mengevaluasi keberhasilan dan kemajuan sehubungan dengan state atau keadaan yang kita inginkan. Misalnya, menerapkan kriteria ‘stabilitas produk’, maka organisasi dan orang-orang di dalam organisasi akan beradaptasi dan mendorong agar penilaian dan kesimpulannya menjadi sama searah.

Tingkat kriteria yang berbeda juga sering dikaitkan dengan sistem representasional tertentu, karakteristik submodality, atau strategi kognitif. Anda mengetahui tentang aspek-aspek yang berbeda dari kriteria yang dapat membantu Anda untuk mengatasi konflik dan mencapai hasil yang diinginkan secara lebih efektif.

Kriteria sering dikaitkan dengan ‘Values, Nilai’ tetapi mereka tidak identik. Kriteria dapat diterapkan ke sejumlah berbagai tingkat pengalaman. Kita dapat memiliki kriteria lingkungan, kriteria perilaku dan kriteria intelektual serta kriteria berdasarkan emosional . Nilai, di sisi lain, berada pada tingkat logis yang sama seperti keyakinan. Dari perspektif ini, nilai-nilai yang serupa dengan apa yang disebut ‘kriteria inti, core criteria’ dalam NLP.
Bahkan, orang dapat berbagi nilai yang sama seperti ‘sukses’, ‘harmoni’ , dan ‘hormat’, tetapi mereka memiliki bentuk yang sangat berbeda dari bukti untuk menilai apakah kriteria ini telah dipenuhi atau dilanggar. Hal ini dapat menjadi sumber konflik atau kreativitas.

Menyadari bahwa orang memiliki kriteria yang berbeda maka sangat penting untuk menyelesaikan konflik dan mengelola keragamannya. Kontak budaya, merger antara organisasi dan transisi dalam kehidupan seseorang sering membawa isu-isu yang berkaitan dengan kriteria , hierarki kriteria dan ekuivalensi criterial.

Memahami kriteria orang adalah penting bagi sukses mediasi, negosiasi dan komunikasi . Kriteria juga memainkan peran penting dalam persuasi dan motivasi. Identifikasi dan pemanfaatan kriteria adalah elemen kunci dalam banyak teknik NLP dan prosesnya. Ini adalah dasar untuk teknik Hirarki Kriteria, sejumlah ‘Sleight of Mouth Patterns’ merupakan bagian penting dalam format resolusi konflik NLP.

Menetapkan kriteria untuk tujuan pertemuan dan evaluasi kemajuan merupakan aspek penting dari perencanaan dan pengambilan keputusan . ‘Criterial Equivalence’ adalah istilah yang digunakan dalam NLP untuk menggambarkan bukti spesifik dan diamati yang dapat menentukan, apakah kriteria tertentu telah terpenuhi atau tidak?
Orang sering berbeda dalam membaca sistem representasi, tingkat detail dan posisi persepsi yang mereka gunakan untuk mengevaluasi keberhasilan mereka dalam memenuhi kriteria mereka.

Sebuah contoh dari 'hierarki kriteria' akan menjadi orang yang menghargai 'kesehatan' lebih dari 'kesuksesan finansial'. Orang yang seperti itu akan cenderung menempatkan kesehatannya pada urutan ‘pertama’. Orang ini mungkin akan menyusun hidupnya lebih di sekitar kegiatan fisik daripada peluang profesional. Bagi orang yang hirarki kriteria menempatkan ‘kesuksesan finansial’ di atas kesehatan maka mereka akan memiliki gaya hidup yang berbeda. Ia mungkin mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan fisik dalam rangka untuk beroleh uang dan keuntungan financial yang lebih besar.

Salah satu cara utama untuk memperoleh hirarki seseorang kriteria adalah melalui proses menemukan apa yang dikenal sebagai ‘contoh kontra’. Contoh kontra pada dasarnya merupakan bentuk pengecualian untuk aturan tertentu.

Pertanyaan-pertanyaan berikut menggunakan proses ‘contoh kontra’ untuk mengungkapkan hirarki kriteria seseorang:
1.     Hal yang bisa dilakukan tetapi tidak dilakukan? Kenapa?
Saya tidak akan pergi ke toilet wanita, karena hal itu bertentangan dengan aturan. Saya menempatkan Kriteria = mengikuti ATURAN.

2.     Apa yang bisa membuat saya tetap melakukannya? è CONTOH KONTRA
Saya benar-benar ingin buang air kecil dan sudah tidak bisa saya tahan karena sakitnya. Dan seluruh toilet pria penuh, dan Toilet Wanita terbuka kosong. Saya tetap akan masuk dan mempergunakan Toilet Wanita itu. Saya memanfaatkan krisis yang ada. Saya menomor DUAkan aturan dan menempatkan Kriteria Tinggi untuk KESEHATAN.

Untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam pada Hirarki Kriteria, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

(1)  Apa yang memotivasi Anda untuk mencoba sesuatu yang baru?
(2)  Apa yang akan menyebabkan Anda berhenti melakukan sesuatu?
(3)  Apa yang akan membuat Anda mulai melakukan sesuatu lagi jika Anda berhenti untuk alasan pertanyaan #2?
(4)  Apa yang akan menyebabkan Anda berhenti dan kemudian melakukannya lagi?

Ketika Anda merenungkan jawaban Anda, perhatikan kriteria yang muncul, dan apa yang menjadi prioritasnya? Mungkin Anda akan melakukan sesuatu, Anda merasa menjadi ‘kreatif’, ‘menarik’ atau ‘menyenangkan’.

Kriteria Tingkat #1 ~ Kontra A:
Anda mungkin berhenti melakukan sesuatu yang kreatif, menarik dan menyenangkan. Dan Anda merasa bahwa Anda sedang tidak bertanggung jawab untuk keluarga.
è Kriteria ‘tanggung jawab’ menimpa ‘kreativitas atau menyenangkan’.

Kriteria Tingkat #2 ~ Kontra B:
Anda mungkin, Anda melakukan sesuatu yang Anda pikir yaitu ‘tidak bertanggung jawab’ tetap jika Anda merasa itu ‘tanggung jawab diperlukan untuk pertumbuhan Anda sebagai manusia’.
è Kriteria ‘pertumbuhan’ menjadi lebih tinggi daripada ‘tanggung jawab’ atau ‘menyenangkan’.

Kriteria Tingkat #3 ~ Kontra C:
Denga berpikir lebih masuk ke dalam, Anda akan menemukan bahwa Anda akan berhenti melakukan sesuatu yang ‘diperlukan untuk pertumbuhan Anda sebagai manusia’ jika Anda percaya itu akan ‘membahayakan keselamatan diri sendiri atau keluarga Anda’.
è Kriteria ‘keamanan’ menjadi lebih tinggi dari pada ‘pertumbuhan’

Perhatikan contoh hipotetis berikut ini dengan menggunakan proses pencarian CONTOH KONTRA untuk mengidentifikasi hirarki pelanggan saat membeli minuman.

Q:             Jenis minuman apa yang biasa Anda?
A:             Saya biasa membeli Jus buah.

Q:             Mengapa Jus buah? è Membuat ‘contoh kontra’
A:             Jus buah itu menyegarkan. [Kriteria #1 = rasa segar]

Q:             Pernahkah Anda membeli jenis minuman lain? è Membuat ‘contoh kontra’
A:             Tentu. Saya meminum teh.
Q:             Apa yang membuat Anda memutuskan untuk membelinya teh dalam kemasan dan
bukan jus buah?
A:             Teh dalam kemasan itu lebih murah disbanding Jus buah. [Kriteria #2: Harga]

Q:             Apakah dengan perbedaan harga tersebut itu artinya Anda sedang berhemat sehingga bisa menabung? è Membuat ‘contoh kontra’
A:             Tidak juga. Tetapi setidaknya saya bisa mendapatkan 2 botol dibanding satu kotak jus buah. Dan saya bisa membaginya dengan teman saya untuk satu botol yang lain. [Kriteria #3: Pertemanan]

Q:             Benar. Memang teman baik itu sulit didapat. Sungguh Anda menghargai pertemanan. Apakah ada sesuatu yang membuat Anda termotivasi untuk berbagi Teh dalam kemasan dengan teman Anda? è Membuat ‘contoh kontra’
A:             Iya. Kalau saya baik sama teman. Mereka tentu tidak akan mengatakan bahwa saya orang yang pelit. [Kriteria 4 = Penilaian orang]

(bersambung 2/2)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -