Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Thursday, 24 April 2014


Criteria & Criteria Equivalence (3 of 3)

Ketika kita menggunakan kata ‘abstrak’ yang bukan berbasis sensorik, bahasa dapat digunakan untuk menggambarkan apa yang berarti dan penting bagi kita, kita menggunakan kriteria.
‘BAIK’ tidak memiliki arti setelah diverifikasi. Kita menggunakan pengalaman berbasis sensorik untuk menentukan dan menentukan apa yang BAIK bagi kita. Tapi kriteria hanya berguna dalam konteks tertentu. Apa yang BAIK dalam konteks ‘tulisan’ bisa berbeda makna bila di masukan ke dalam konteks mobil, perhiasan atau lukisan. Secara teknis, kriteria setara kompleks kontekstual yang signifikan.

Kita sering menggunakan konstelasi kriteria untuk menentukan kriteria penting. Jadi kita akan menggunakan kriteria seperti: jujur, cerdas dan berani, untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan ‘BAIK’ tentang seseorang.

Mari kita mengambil contoh sederhana. Ambil kriteria ‘MEWAH’ dalam konteks ‘PENA’.
Ketika saya bertanya kepada sahabat saya, apakah pena bermerk ‘PILOT’ disebut mewah? Sahabat saya menjawab, “tidak!”
Tetapi ketika saya tunjukan ‘Mont Blanc’, dengan cepat ia menjawab, “Ya, itu mewah!”
Saya lanjutkan pertanyaan saya, “dari mana Anda tahu?”
Ia menjawab, “karena saya tahu. Saya melihat Mont Blanc logo dengan bintang putih dan saya pernah mendengar bahwa harganya puluhan juta rupiah. Dan saya rasa itu mewah untuk sebuah pena. Karena banyak pula yang bercerita kepada saya tentang enaknya memakai pena itu saat mereka membuat tanda tangan."
Mengapa Anda memiliki definisi dengan kesetaraan kompleks? Padahal itu adalah definisi diri Anda sendiri?

Begitulah KRITERIA yang terhubung dengan KESETARAAN KOMPLEKS. Criterial Equivalence adalah bersifat lebih umum, abstrak dan digital. Perialku Complex Equivalence lebih ANALOG, yaitu: diungkapkan dalam bahasa atau tindakan yang ditunjukan secara visual; mendengar atau merasakan yang akan memuaskan kriteria kita tersebut.

Complex Equivalence

Semuanya dimulai dengan kesetaraan kompleks (CEq) yang terletak di dasar pengalaman model kriteria baru kita. Kompleks kesetaraan adalah proses persepsi. Sebagai manusia, kita memiliki kecenderungan untuk memberikan ‘RASA’ untuk apa yang kita alami. Jadi definisi umum ‘CEq’ adalah pengalaman yang telah diberi makna. Ingat, pengalaman itu sendiri tidak memiliki arti khusus. Makna adalah sesuatu yang membawa dan berlaku bagi manusia untuk mengalaminya.

Di pinggiran persepsi dari dunia kita adalah sensorium tersebut. Jadi kita cenderung untuk terlibat eksistensinya dengan mengatakan, “Saya melihat , mendengar, merasakan , membaui, dan merasakan sesuatu." Kita melakukan ini di luar tubuh kita dan di dalam tubuh kita. Jadi ini merupakan perbedaan bentuk kesetaraan kompleks yang bisa menembus ‘dinding’ antara perilaku eksternal (melihat, mendengar dan merasakan) dengan perhitungan internal, “Saya pikir saya mengerti maksud Anda." Dan keadaan internal, “Ohh, aku cinta ini." Pikiran adalah urutan representasi sensorik, emosi yang dialami sebagai molekul representasi dan atau meta - kinestesis.

Values

Nilai adalah 'tombol panas' yang mendorong perilaku. Apa pun yang Anda lakukan, ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi nilai - meskipun Anda tampaknya tidak menyadari nilai tersebut.

Anda berenang untuk memenuhi nilai meningkatkan kesehatan Anda.
Anda membeli baju baru yang modis untuk memenuhi nilai terlihat baik.

Kebanyakan orang benar-benar ceroboh dalam menggunakan ekspresi kriteria, keyakinan dan nilai-nilai secara bergantian. Tetapi jika Anda melihat di kamus, dan ingat Meta Model dan fungsi Meta Program, itu akan benar-benar sederhana, menurut kamus Webster dalam hal perbandingan:
"Nilai adalah hal yang berkualitas sesuai dengan apa yang dianggapnya sebagai sesuatu yang lebih atau kurang diinginkan, berguna, atau diduga penting. Layak atau tingkat layak."

Jika semuanya adalah nilai yang sama, maka hal itu tidak memiliki nilai. Emas adalah berharga karena langka. Satu hal yang lebih atau kurang berharga daripada yang lain dalam sebuah kontinum, skala, atau spektrum nilai. Dalam istilah NLP, penilaian adalah proses manusia menciptakan hierarki.

Satu pengalaman, atau CEq bisa lebih berharga daripada yang lain. Satu kriteria, pemikiran terdahulu atau keyakinan yang mungkin lebih disukai daripada yang lain. Manusia perlu memiliki hirarki nilai, jika tidak, mereka tidak pernah membuat keputusan.

(end)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -