- Back to Home »
- Behavior Flexibility , Belief Change , Belief System , Criteria , Empat Pilar NLP , New Behavior Generator , NLP Neuro-linguistic programming , NLP Practitioner , Values »
- 035A: Values, Criteria & Belief (Part 1 of 3)
Posted by : Excellence Manufacturing Practices
Thursday, 24 April 2014
Values, Criteria & Belief (1 of 3)
Mengapa kita perlu berbicara
tentang keyakinan dan kriteria? Karena manusia merupakan kumpulan dari kriteria
yang kita miliki kuntuk melayani keyakinan dalam diri kita.
Jika Anda dapat mengenali
struktur keyakinan diri Anda, Anda mungkin bisa melakukan sesuatu tentang kiteria
dan keyakinan kita.
Ini adalah ide yang revolusioner.
Banyak psikologis, disiplin filosofis dan spiritual berbicara tentang memisahkan
diri dan perilaku. Tapi ketika Anda mulai berbicara tentang memisahkan diri dan
keyakinan, Anda akan menemukan mengapa kita berkumpul untuk menikmati api
unggun di tengah alun-alun atau nongkrong bareng di ‘warung sego kucing’.
Para pecinta dan praktisi NLP menggunakan
model seperti Leslie Cameron - Bandler ‘Imperatif Self’, atau Andreas ‘Core
Belief’, atau Dilts 'Neuro-logical level’ atau Charles Faulkner ‘Operating
Metaphor’ untuk mengidentifikasi struktur kepribadian dan peta isi keyakinan.
Semua pendekatan di atas dibahas untuk menentukan bagaimana
makna ini diselenggarakan untuk menghasilkan identitas dan menawarkan model
atau bagaimana isi dari fungsi keyakinan untuk individu tertentu. Isi dari
investigasi ini akan memberikan penilaian atas nilai yang dimiliki,
mengevaluasi dan pilihan kriteria tertentu. Tidak peduli apa yang kita katakan
tentang omong kosong tidak pernah membuat nilai penilaian, dan hanya membuat
deskripsi structural, apa itu pertimbangan atas nilai?!
Menurut saya kita harus terlebih dahulu memahami arti
keyakinan. Kemudian setelah itu, kita bisa bicara tentang isi kepercayaan atau
keyakinan dalam hubungan dengan seseorang, lingkungannya, keluarganya, atau
kebudayaannya. Ada banyak model tentang keyakinan karya: Claire Graves , Lawrence
Kohlberg , Abraham Maslow dan lainnya, semua orang yang mencoba untuk membuat
model struktural, tetapi semua yang sama-sama jatuh ke pengandaian budaya
masyarakat di mana mereka hidup .
Apa itu? Nah , ketika Anda mengajukan pertanyaan ‘mengapa?’,
jawaban yang Anda dapatkan adalah kombinasi dari kriteria dan keyakinan .
Model NLP
pada Struktur Pengalaman Subyektif
·
EB = External Behavior = Perilaku
Eksternal = Bahasa tubuh, fisiologi, suara, intonasi
·
IC = Internal Computation =
Perhitungan Internal = Pemikiran, logika, strategi, memori
Seperti yang Anda lakukan, ketika
Anda ingin mengamati atau menilai keadaan seseorang biasanya kita melakukan
kalibrasi terhadap perilaku eksternal mereka, yaitu body language atau bahasa
tubuhnya. Diantara ketiga posisi EB, IC dan IS; EB-lah yang bisa dinilai
langsung secara visual. Dari bahasa tubuhnya Anda bisa memberikan penilaian
tertentu.
Untuk IC pikiran dan IS perasaan
sungguh sulit ditebak, keduanya tersembunyi seperti tersimpan dalam kota hitam
‘black box’. Untuk mengetahui dan memahami IC dan IS, Anda perlu membongkarnya.
Anda bisa mempergunakan alat-alat NLP. Anda bisa melakukan kalibrasi sensor
inderawi (sensory acuity) dan meta model. Dari kedua alat tersebut Anda menjadi
bisa paham apa pemikirannya dan apa yang dirasanya; yaitu dengan mempelajari
hubungan antara perilaku eksternal dan pengalaman subyektifnya.
(bersambung ke 2/3)