Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Sunday, 23 February 2014


HAVE DO BE, DO HAVE BE, BE DO HAVE

“Scooby doo be do… be do… where are you? Have do be be do have be do have…?” Ya, saya sedang tidak bernyanyi atau menulis lirik lagu tentang Scooby doo. Saya ingin berbagi lebih dalam lagi tentang pengertian yang saya miliki tentang prinsip ‘BE DO HAVE’.
Ini adalah hasil dari membaca beberapa buku yang terkait pada pemahaman ‘Be Do Have’. Buku-buku yang sungguh luar biasa, sangat sayang untuk dilewatkan untuk tidak Anda baca.



Buku-buku tersebut adalah tiga seri ‘Conversation with God’ karya Neale Donald Walsch; Buku seri Robert Kiyosaki ‘Rich Dad Poor Dad’; Buku karangan Robert Allen dan Mark Victor Hansen berjudul ‘One Minute Millionare’; serta ‘Secrete of the Millionare Mind’ tulisan T. Harv Ecker. Pada buku-buku tersebut saya melihat dan merasakan hadirnya Steve Jobs dan Bill Gates dalam menguasai pasar Komputer di Dunia. Bill Gates mampu mewujudkan impinannya, visinya: ‘Placing Computer on Every Desktop’ dan Steve Jobs berkaya dengan brilian pada kecanggihan iPhone dan iPad.

‘BeDoHave’ adalah tentang pengembangan pribadi, bagaimana Anda menjadi pribadi berdaya!
Ada tiga model berkaitan dengan pemahaman BE, DO dan HAVE. Dan dari ketiganya saya yakin Anda akrab mengenali model tersebut. Entah itu di kantor atau justru sahabat dekat Anda yang modelnya sama dengan Model BeDoHave tersebut.

Ketiga model itu mengambarkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan keadaan dan kondisi lingkungan di mana orang tersebut berada. Bagaimana bereaksi, merespon dan hasil dari tindakan orang tersebut terhadap suatu kondisi dan keadaan?

Model yang pertama kita sebut ‘DoHaveBe’ atau Bekerja, Memiliki dan Menjadi.

Model ini menyebut dirinya sebagai Sang Pengendali atau The Controller. Mereka menyakini, mereka memiliki pemahaman bahwa ‘Kebahagiaan dari hidupnya adalah hasil dari tindakan’.
Jika mereka bekerja lebih lama dan lebih keras mereka akan menghasilkan sesuatu. Dan dengan hasil tersebut mereka akan mendapatkan kepuasan, perasaan bahagia.

Mereka berfikir dan fokus pada hasil, mereka tidak memperdulikan proses atau sebuah perjalanan. Segalanya akan baik-baik saja ketika mereka bekerja dan terus melangkah, pasti akan sampai, mencapai tujuan. Kepuasan adalah segalanya dan harus diraihnya. Berubah, bersaing dan berjuang mencapai tujuan.

Bekerja keras maka akan mencapai hasil, sehingga menjadi pribadi yang berhasil, Do Have Be, Bekerja Memiliki dan Menjadi.

Model yang kedua kita sebut ‘HaveDoBe’ atau Memiliki, Bekerja dan Menjadi.

Pada mereka yang memiliki pemahaman Have Do Be, mereka menyakini bahwa keadaan, kondisi dan lingkungan memiliki tanggung jawab penuh atas hasil yang didapatnya. Mereka berpikir bahwa lingkungannya tidak mendukungnya untuk berhasil, orang-orang di sekelilingnya tidak menghendakinya berhasil. Seharusnya lingkungan, keadaan, pemerintah, atasan, perbankan, dunia ini kondusif, sehingga mereka dapat bertindak dengan hebat, lebih hebat untuk menghasilkan; tapi pada kenyataannya kok tidak begitu?
 
Lingkungan perlu persalahkan. Negara bertanggung jawab, mengapa harga-harga barang meroket naik.
Orang tua tidak memberikan fasilitas dengan baik.
Atasan tidak fair, menuntut lebih tapi membayar kurang. Atasan pilih kasih, tidak transparan.
Pengusaha hanya menang sendiri dengan membayar kurang.
Jalanan macet sehingga tidak bisa on-time bertemu pelanggan.

Negara, keadaan, lingkungan atau peran orang lain harus bertanggung jawab penuh atas sebuah kegagalan. Segala hal-hal external adalah pengaruh bagi tercapainya hasil. Bila perngaruhnya baik, maka hasilnya baik. Tapi bila hasilnya buruk, mereka pihak eksternal pantas untuk dipersalahkan. Bukan gue, tapi enthe!

Orang-orang HaveDoBe ini menyebut dirinya sebagai korban, victim. “Saya bisa memiliki sesuatu jika saya bisa melakukan dengan menjadi sesuatu.“
Orang model ini berfikir bahwa dunia didominasi oleh kelangkaan dan kekurangan dan bahwa orang lain telah menerima apa yang seharusnya menjadi miliknya. Mereka telah merebut haknya. Menajadi tertekan. Depresi. Iri. Menyalahkan.
Have Do Be, Memiliki Melakukan Menjadi.

Model yang ketiga adalah ‘BeDoHave’ atau Menjadi, Melakukan dan Memiliki.
Inilah model kebahagiaan.

Bahagia adalah hak yang perlu dimiliki dengan memilih bahagia. Berbahagia dengan apa yang dimilikinya, bukan merasa kurang karena tidak memiliki, kebahagiaan tidak hadir pada hal-hal yang tidak kita miliki, bila yang kita cari adalah hal-hal yang tidak kita miliki, maka kita tidak akan pernah berasa bahagia.
“Bila ingin BAHAGIA, sekarang saatnya. SEDIHnya nanti, ditunda dahulu.” Sebuah afirmasi mirip tulisan di Warung Tegal, “Bayar Sekarang, Hutang Besok.”

Kuncinya adalah menemukan kegairahan, semangat dan dorongan dari dalam. Pada apa yang bisa kita lakukan, pada apa yang kita miliki dan pada saat sekarang. Hidup menjadi ringan, karena kita merelakan dengan melepas beban masa lalu, memaafkan. Hidup menjadi mengalir karena hambatan mental, mental blok pada pikiran enyah, mengalir lancar. Menikmati pada apa yang kita lakukan. Menikmati pekerjaan hari ini. Menghasilkan manfaat pada hari ini. Merupaya menghasilkan lebih agar esok menjadi lebih ringan. Hidup pada saat ini. Hidup di sini. Hadir sepenuhnya.

Banyak orang ketika berada di kantor berfikir tentang rumah, dan ketika di rumah berfikir tentang kantor; menjadi sesak, suntuk dan jenggah karena terjebak di antara Kantor dan Rumah.

Be Do Have; Menjadi, Melakukan dan Memiliki.

“Ketika saya dipromosikan menjadi Manajer, Saya dapat melakukan banyak hal, dengan begitu saya dapat memiliki sesuatu untuk membahagiakan orang-orang yang saya kasihi.”
 “Saya menjadi bergairah untuk melakukan banyak hal penting dalam pekerjaan saya sehingga saya akan beroleh prestasi dan menjadi Manajer.”

Rumusnya adalah: Menciptakan solusi, kesempatan dan keadaan dengan memilih sudut pandang sekarang, menjadi berdaya bertindak dengan keyakinan bahwa Anda akan mencapai tujuan Anda dan kemudian Anda akan memiliki apa yang Anda harapkan.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -