- Back to Home »
- Ericksonian , Milton Erickson , Milton Model , NLP Neuro-linguistic programming »
- 22A: Milton Model (Bagian 1/3)
Posted by : Excellence Manufacturing Practices
Wednesday, 8 January 2014
Milton Model
Model Milton adalah bentuk hipnoterapi berdasarkan pola bahasa untuk komunikasi hipnotis dari Milton Erickson sang pakar hipnoterapis. Milton model mengambarkan "cara menggunakan bahasa untuk mendorong dan mempertahankan keadaan trance yang menghubungkan sumber daya tersembunyi dalam kepribadian kita atau subconscious.
Model Milton adalah bentuk hipnoterapi berdasarkan pola bahasa untuk komunikasi hipnotis dari Milton Erickson sang pakar hipnoterapis. Milton model mengambarkan "cara menggunakan bahasa untuk mendorong dan mempertahankan keadaan trance yang menghubungkan sumber daya tersembunyi dalam kepribadian kita atau subconscious.
Komunikasi model Ericksonian
adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan pesan ke alam sadar melalui moda
linguistic dan pesan lainnya ke alam bawah sadar melalui moda non-linguistik.
Moda non-linguistik misalnya: PENANDA Analog (analog marking), dapat dilakukan dengan menggunakan perubahan
kualitas suara, intonasi, cepat atau lambatnya lagu, dan jeda serta gerakan
tubuh tertentu, contohnya mengangkat alis atau mengerakan bibir. Meski tanpa
suara, namun itu bisa mengandung arti pesan tertentu. Hal itu untuk menandai
pesan yang Anda sampaikan.
Perbedaan Meta Model dengan
Milton Model
Seperti telah dibahas dalam NLP Model Komunikasi, kita
cenderung melakukan proses pemfilteran dalam merespon stimulus yang masuk ke
dalam diri kita dengan cara mendistorsi, menyamaratakan dan penghapusan.
Pada teknik Meta Model
terdahulu, kita telah membicarakan bagaimana kita mengungkap ‘Deep Structure’
atau bawah sadar ke atas permukaan dalam keadaan sadar ‘Surface Structure’
dengan cara META MODEL.
Milton Model adalah teknik
yang terbalik dari Meta Model. Milton Model merupakan terobosan dalam
hipnoterapi pada umumnya dan Milton Erickson melakukannya secara unconscious.
Tiga hal penting pada bahasa Milton Model:
(1) Mengikuti dan mengarahkan realitas klien pada saat
itu.
(2) Mengacak pikiran sadar (conscious mind).
(3) Mengakses pikiran bawah sadar (unconscious mind) dari
sumber daya yang telah ada pada klien.
Meta Model
|
Milton
Model
|
Memperjelas kalimat dan
bahasa klien
|
Mengaburkan dan
menyamaratakan kalimat dan bahasa klien
|
Bergerak dari bawah sadar
ke permukaan pikiran sadar
|
Bergerak dari permukaan
sadar ke bawah sadar
|
Menggali contoh-contoh agar
lebih jelas dan terperinci
|
Menggali dan menampilkan
pengertian umum
|
Bertujuan memunculkan
kembali pengalaman klien yang terkubur dalam bawah sadar ke permukaan pikiran
sadar
|
Bertujuan mengakses sumber
daya dalam pikiran bawah sadar
|
Mengusahakan agar klien
lebih focus pada hal-hal diluar dirinya sehingga klien dapat keluar dari peta
mentalnya
|
Mengajak klien agar focus
pada system internal dalam dirinya
|
Tahapan pembelajaran menurut
Milton Erickson:
· Tidak sadar, tidak tahu
· Sadar, tidak tahu
· Sadar, tahu
· Tidak sadar, tahu
Model Milton memiliki tiga
aspek utama:
· Pertama, untuk membantu membangun dan memelihara
hubungan baik atau rapport dengan klien.
· Kedua, membebani dan mengalihkan perhatian pikiran
sadar sehingga komunikasi bawah sadar dapat diutilisasi untuk mencapai outcome
tertentu.
· Ketiga, untuk memungkinkan interpretasi atau
kemungkinan dalam kata-kata yang ditawarkan kepada klien sehingga klien dapat
menemukan lebih dari dua opsi, sebab dua opsi artinya double blind atau ikatan
ganda, menjadikan klien tidak lagi berdaya. Dengan munculnya alternative ketiga
atau lebih, maka klien menjadi lebih berdaya dalam memilih tindakannya untuk
mencapai outcome.
#1: Hubungan Baik atau Rapport
Aspek pertama, membangun hubungan, atau empati, dilakukan untuk mencapai komunikasi yang lebih baik dan responsif. NLP mengajarkan 'mirroring' atau pencocokan bahasa tubuh, postur, pernapasan, predikat dan nada suara suara. Hubungan merupakan aspek 'menerima dan memberi, ulang alik, dua arah' antara Anda dan klien. Kemudian setelah itu Anda baru bisa mengarahkan atau leading setelah pacing terlebih dahulu.
Aspek pertama, membangun hubungan, atau empati, dilakukan untuk mencapai komunikasi yang lebih baik dan responsif. NLP mengajarkan 'mirroring' atau pencocokan bahasa tubuh, postur, pernapasan, predikat dan nada suara suara. Hubungan merupakan aspek 'menerima dan memberi, ulang alik, dua arah' antara Anda dan klien. Kemudian setelah itu Anda baru bisa mengarahkan atau leading setelah pacing terlebih dahulu.
O'Connor & Seymour dalam
bukunya "Introducing NLP" menggambarkan hubungan sebagai 'tarian
harmonis', perpanjangan dari keterampilan alam dalam mirroring namun tetap
mewaspadai kenyamanan kawan komunikasi agar tidak terlihat seperti mimikri.
Sebab mirroring yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan rusaknya
hubungan baik.
#2: Perhatian saat kondisi sadar
Aspek kedua dari model milton adalah bahwa ia menggunakan ambiguitas atau kerancuan dalam bahasa dan komunikasi non-verbal. Ini mungkin juga dapat dikombinasikan dengan ketidakjelasan ketika yang muncul adalah batas-batas makna yang tidak jelas. Penggunaan ambiguitas dan ketidakjelasan mengalihkan pikiran sadar seperti mencoba untuk bekerja di luar apa yang dimaksud dan memberikan pikiran bawah sadar kesempatan untuk lebih berdaya.
#3: Komunikasi tidak langsung
Aspek ketiga dari model Milton adalah bahwa hal itu sengaja dikaburkan dan metaforis untuk tujuan mengakses pikiran bawah sadar.
#2: Perhatian saat kondisi sadar
Aspek kedua dari model milton adalah bahwa ia menggunakan ambiguitas atau kerancuan dalam bahasa dan komunikasi non-verbal. Ini mungkin juga dapat dikombinasikan dengan ketidakjelasan ketika yang muncul adalah batas-batas makna yang tidak jelas. Penggunaan ambiguitas dan ketidakjelasan mengalihkan pikiran sadar seperti mencoba untuk bekerja di luar apa yang dimaksud dan memberikan pikiran bawah sadar kesempatan untuk lebih berdaya.
#3: Komunikasi tidak langsung
Aspek ketiga dari model Milton adalah bahwa hal itu sengaja dikaburkan dan metaforis untuk tujuan mengakses pikiran bawah sadar.
Hal ini digunakan untuk
melunakkan model meta dan membuat saran tidak langsung. Sebuah saran langsung
hanya menyatakan apa yang diinginkan, misalnya, "ketika Anda berada di
depan dan berbicara kepada peserta training,
Anda tidak akan merasa gugup".
Sebaliknya saran yang tidak
langsung memungkinkan otoritas sadar menjadi berkurang dan memberikan
kesempatan untuk berinterpretasi berbeda, misalnya, "Ketika Anda berada di
depan peserta, Anda mungkin menemukan diri Anda merasa percaya diri".
Contoh ini mengikuti metode
tidak langsung meninggalkan kedua waktu tertentu dan tingkat kepercayaan diri
yang tidak ditentukan.
Mungkin dibuat bahkan lebih
tidak langsung dengan mengatakan, "ketika Anda datang dan memutuskan untuk
berbicara di depan peserta pelatihan, Anda mungkin menemukan perasaan Anda
sudah berubah." Pilihan berbicara di depan peserta pelatihan, waktu yang
tepat dan kemungkinan mendapatkan tanggapan terhadap seluruh proses yang
dibingkai dengan bahasa tidak tepat atau dikaburkan atau rancu dan itu memberikan
klien kesempatan untuk mengisi rincian halus.
Saat kita memiliki pengalaman
dan menjadi semakin ahli sejatinya kita menjadi tidak sadar bahwa kita telah
mengetahui kemampuan kita dan inilah yang dimaksud sedikit isi dan lebih banyak
berproses.
Kata-kata tidak bisa mengubah
seseorang, pengalamanlah yang mengubah dirinya. Sebab setiap orang tidak ingin
mengalami hal buruk untuk kedua kalinya dan dari kesalahannya dirinya menjadi
belajar agar tidak terjadi hal buruk di kemudian hari. Demikian juga untuk hal
baik. Seseorang belajar dari sukses yang didapatkannya dan bahkan dirinya
mempelajari cara-cara orang lain dalam mencapai sukses. Berdasar pengalaman
baik mencoba diulangnya dan ketika dirinya sadar bahwa caranya tidak lagi
memberikan hasil baik, dirinya belajar tentang proses dan berupaya untuk
meningkatkan hasil agar bisa didapatnya.
Kata-kata merupakan jangkar
peta mental kita. Kata-kata memiliki pengaruh besar pada peta mental seseorang.
Seseorang memproses sebuah intruksi didasarkan atas pengalaman di masa lalunya.
Kita mengambil apa yang kita rasa penting dan kemudian kita mengolahnya.
Setelah itu kita menempatkannya sebagai dasar tindakan di masa depan pada
keadaan, tempat dan kejadian yang mungkin bisa diaplikasikannya. Pengetahuan
atas pengalaman yang kita lakukan untuk memperoleh hasil yang kita rasa
penting.
Hal-hal yang bisa dipelajari dari pengalaman Milton
Erickson tentang bahasa non-verbal dan fisiologi dalam proses berkomunikasi
yang diungkap oleh Dr. Sidney Rosen dalam bukunya My
Voice Will Go with You: The Teaching Tales of Milton H. Erickson:
(1) Mengakses keadaan emosi seseorang dari fisiologinya
Seseorang yang berada di dapur untuk
menikmati kopinya kemudian dia berkata kepada Anda bahwa bossnya sungguh
menyebalkan. Bila saja Anda tanggapi perkataannya tersebut, mungkin orang itu
akan terus mengalir dengan kata-kata keluhannya. Namun dalam beberapa saat
ketika dia kembali bekerja ke mejanya, emosinya kembali normal saat berbicara
dengan atasannya tersebut. Dia bisa menyimpan rasa sebalnya. Mengapa? Apakah
karena keadaan emosinya menjadi berubah karena fisiologinya atau keadaan
fisiknya berubah?
(2) Nada suara atau tonality
Orang yang marah cenderung menggunakan
nada suara yang tinggi. Anda mungkin akan merasa terganggu dengan nada tersebut.
Anda mungkin akan tertawa ketika melihat seorang yang marah dengan menggunakan
nada yang melo, karena Anda merasa hal itu tidak selaras. Nada suara sungguh
bisa mempengaruhi keadaan komunikasi Anda. Maka berlatih mempergunakan nada
suara yang tepat dapat mempengaruhi seseorang.
(3) Gambar yang ditangkapnya saat berkomunikasi
Seseorang
yang murung bisa saja dengan tiba-tiba tertawa karena cerita Anda yang berhasil
memunculkan gambar baginya yang membuatnya tertawa. Atau cerita Anda tentang
keadaan kesejukan pemandangan pegunungan dan berhasil ditangkap dalam gambar
oleh seseorang, dan menjadi mungkin orang tersebut menjadi terpengaruh oleh
keadaan itu.
Pola-pola bahasa ‘Milton
Model’ membuat pengguna mampu berkomunikasi secara tidak langsung dengan
unconscious mind untuk mengindari penolakan, serta membantu pendengar dalam
memilih bagain-bagian mana dari komunikasi yang hendak direspon.
KOMUNIKASI adalah…
(1) Kita semua perlu berkomunikasi, kita tidak bisa tidak
berkomunikasi
(2) Maksud dari berkomunikasi adalah mendapatkan respon
yang Anda inginkan
(3) Tubuh, pikiran dan jiwa adalah satu kesatuan system
(4) Tidak ada kegagalan yang ada adalah pembelajar
(feedback)