Best Manufacturing Practices

Archive for January 2014

22C: Milton Model (Bagian 3/3, selesai)


Universal Quantifiers
Awalan yang menunjukan jumlah dari sekumpulan benda dan ini tidak memberikan batasan berapa jumlahnya (universal).
“Semua orang tahu bahwa jika Anda mau, hal itu dapat Anda capai.”
“Dalam usaha tidak pernah ada kata menyerah.”

Modal Operators
MOOD. Mengarahkan mood seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
“Anda DAPAT mencobanya jika MAU walaupun TIDAK SEHARUSNYA untuk dilakukan.”
“Bisa!”
“Harus!”
“Seharusnya!
“Tidak seharusnya …!”
“Semestinya!”
“Tidak semestinya… ”

Tags Questions
Pertanyaan yang ditambahkan setelah pertanyaan untuk mengarahkan pesan. Pada saat memberikan baik pertanyaan langsung mau pun tersirat, Anda dapat menggunakan penanda pertanyaan (tags question) untuk mengurangi penolakan dari bawah sadar pendengar.

“Tentu Anda masih dapat mengikuti apa yang sedang kita pelajari, bukan?”
“Ini seperti yang sedang Anda alami, Benar?”


Lack of Referential Index
Kalimat tanpa referensi pembicara atau pendengarnya. Tidak jelas siapa yang mengucapkannya untuk membangun kedekatan. Indek petunjuk yang tidak jelas.

They = Mereka.                  It = Ini.
                 
                  “Saat ia masuk dalam wilayah kesadaran yang lain.
“Membaca itu menyenangkan.”
“Setiap orang bisa berubah.”

Comparative Deletions
Kalimat perbandingan. Dengan menghilangkan pembandingnya akan memunculkan efek generalisasi terhadap kondisi positif yang diinginkan.

Better = Lebih baik;        Less = Lebih sedikit         More = Lebih banyak

“Mungkin muncul semakin bingung Anda rasakan semakin baik Anda akan mengerti.
“Saat ini Anda dapat merasa lebih bahagia.”
“Bagaimana pun Anda lebih memahami calon pelanggan Anda.”

Pacing Current Experience
Cara membangun kedekatan.
“Sambil mendengarkan suara saya, Anda juga bisa merasakan bagaimana kejadian sebenarnya.”

Double Blinds
Memberikan pilihan tanpa memerintah. Ikatan ganda sehingga membuat dilema yang akhirnya mendorong seseorang untuk bertindak, tidak peduli mana pilihannya, ia akan memilih salah satunya.
“Mau minum kopi atau teh?”

Extended Quotes dan In Quote
Pada keduanya berarti sama-sama menyampaikan pesan tetapi menggunakan kutipan agar menjadi samar.

“Minggu lalu saya bertemu dengan orang dan dia mengatakan ini baik buat Anda.”
“Menurut kawan saya, kondisi trance akan menjadikan diri Anda semakin nyaman.”
“Kata teman saya, Jono. Jono mengatakan, ”Anda boleh santai sekarang!”

Selection Restriction Violation
Menempelkan atribut sifat-sifat manusia, hewan atau benda yang tidak bergerak: Menangis, berteriak, gembira, diam, mengeras.
“Dan kamu tahu bahwa DINDING ini dapat mendengarkan apa yang kita bicarakan.”

Ambiguities
Bermakna ganda. Pikiran orang lain berbeda-beda, membiarkan pendengar untuk menemukan maknanya sendiri. Pendengar akan memprosesnya menjadi sebuah pesan lebih dari satu cara dan ia memiliki lebih banyak pilihan sehingga meningkatkan kemungkinan sebuah pesan diterima dengan lebih baik. Kebinggungan dan kerancuan ini dapat digunakan untuk menciptakan disorientasi yang bermanfaat saat melakukan induksi.

(a)                 Phonological (fonologi)
Kata-kata dengan satu kesamaan bunyi tetapi memiliki 2 atau lebih arti.
è BISA = racun dan mampu melakukan. Beruang = memiliki uang dan binatang
    
“Para mekanik sedang menggenggam TANG untuk memperbaiki mesin yang tank-tank yang rusak.” (sebunyi namun memiliki arti yang jauh berbeda).
“Hari Rabu si Doel pergi ke Rebo Bank.”
                 
(b)                 Syntactic
Pada saat fungsi sintaksis dari sebuah kalimat tidak dapat secara khusus ditentukan dari konteknya dengan segera.

“Amir, anak Amir, sakit.” ~ (yang sakit: Amir?)
“Amir, anak, Amir, sakit.” ~ (3 orang sakit?)
“Amir! Anak Amir sakit.” ~ (yang sakit anak Amir?)

(c)                Scope
Ketika hal itu tidak bisa segera diketahui dari kontek linguistiknya hal apa saya yang termasuk di dalamnya.

“Ia pergi dengan anak dan ibunya yang cantik itu.”

(d)               Punctuation ambiguity
Saling tumpang tindih 2 kalimat yang berbagi 1 kata atau frasa.

“Setelah bertemu adikmu (sekarang) saya minta Anda jangan marah lagi.”
“Ini bukan cinta (sekedar) cinta biasa.”

Conversational Postulate
Tidak ada jawaban ya atau tidak, kecuali tindakan. Untuk membangun dalil pecakapan pertama-tama pikirkan perilaku yang Anda inginkan agar pendengar melakukan sesuatu. Kemudian buatlah pertanyaan YA atau TIDAK dengan menggunakan kata-kata: Dapatkah? Mungkinkah? Apakah? … yang pada umumnya menimbulkan sebuah respon ketimbang jawaban lisan.
Kalimat tanya (kemampuan Pendengarnya) dengan jawaban Ya atau Tidak.

“Bisakah Anda menutup pintu itu?”
“Jam berapakah sekarang?” à Mengapa melihat jam di dinding? Siapa yang menyuruh?
“Dapatkah Anda masuk lebih dalam lagi dalam trance?”
“Sudahkah pintu itu dikunci?” à Siapa yang menyuruh memeriksa?

Casual Linguistic
Dengan menggunakan bahasa kausal Anda akan mampu membuat transisi atau perpindahan mulus dari kata yang satu atau pengalaman yang satu ke pengalaman lainnya. Bentuknya seperti jembatan atar kalimat atau kata, sehingga menjadi mudah dipahami.

(a)   Simple Conjuction (kata hubung sederhana)
è Penggunaan kata: Dan, tetapi, namun, serta, ….
“Anda sedang merasakan napas Anda dan tubuh Anda merasa semakin nyaman, serta rileks.

(b)  Implied Causative (kausatif yang dinyatakan secara tidak langsung)
è As = saat; While = sementara; When = ketika; During = selama; After = sesudah; Before = sebelum; Then = setelah
“Ketika tangan Anda mulai terangkat saat napas Anda semakin dalam”

(c)   Causative Predicate (Kata kerja sebab musabab)
è BERHATI!!! Mengunggunakan kata-kata ini sebab bisa menyebabkan klien Anda terganggu … karena kepastiannya dipertanyaakan à “AKAN MEMBUAT”
“Anda sedang mendengarkan suara saya, dan itu akan membuat Anda semakin nyaman”

Embedded Command
Perintah tersirat adalah bentuk alternative untuk memberi perintah secara tidak langsung. Anda bisa menempatkan seluruh perintah di dalam keseluruhan struktur sebuah kalimat dan menekankan dengan tekanan suara bahwa aspek dari kalimat tersebut merupakan sebuah kalimat perintah.

“Anda sekarang sudah boleh membuka mata dan merasa lebih nyaman, sekarang!”

Embedded Question
Pertanyaan yang tersirat dalam keseluruhan struktur dari kalimat dan ditempatkan dalam bingkai keingintahuan pembicaranya.

“Saya ingin tahu, dan saya ragu… “
“Saya ingin tahu, bila Anda tahu, betapa mudahnya untuk melakukan sebuah tindakan.”

Negative Commands
Perintah negative digunakan untuk menyatakan apa yang Anda ingin pendengar lakukan dengan menggunakan bentuk kata negatif atau berlawanan. Contoh: JANGAN, TIDAK dan DILARANG!

“Jangan sekali-kali! Dilarang! Anda masuk lebih dalam keadaan trance lebih dari yang Anda butuhkan, sekarang!”

Ambiguities
Bermakna ganda. Pikiran orang lain berbeda-beda, membiarkan pendengar untuk menemukan maknanya sendiri.
Wednesday, 8 January 2014
Posted by Excellence Manufacturing Practices

22B: Milton Model (Bagian 2/3)


Non-Specific Verb (bukan kata kerja spesifik)

Kata kerja yang spesifik adalah kata kerja yang menjelaskan tindakannya dengan jelas dan tidak perlu dijelaskan atau ditanyakan karena sudah jelas. Non-specific verb atau bukan kata kerja spesifik bila Anda ucapkan kata tersebut akan memunculkan pertanyaan ‘Bagaimana tepatnya? Apa persisnya?’ Dan perlu penjelasan lebih lanjut.


Contoh:
Non Specific Verb:            Talk = Say = Berkata
Specific Verb:                       Explain (menjelaskan), mumble (ngomel, komat-kamit) , murmur
(berbisik), yell (bersorak, memekik), scream (berteriak), pronounce
(mengucapkan, melafalkan), confess (mengakui),
admit (mengaku, mengijinkan)

Non Specific Verb:            Walk = Go = berjalan
Specific Verb:                       march (gerakan, berbaris), strut (jalan dengan pamer, sombong), shuffle
(menyeret kaki), amble (jalan seenaknya), pace (bolak-balik), stomp (menghentakan kaki), stride (melangkah), mope (jalan dengan muka muram), trudge (berjalan dengan susah payah)

Effort = Upaya;                                                        Go = Pergi;                                                Help = Membantu;
Live = Hidup;                                           Try = Coba;

Connect = Terhubung;                     Work = Bekerja;                                    Give = Memberi;
Send = Mengirim                                 

Think = Berfikir;                                   Explain = Menjelaskan;                    Belief = Keyakinan

Remember = Mengingat;                Wonder = Kagum;                               Know = Tahu;
Experience = Pengalaman;           Understand = Mengerti

Lean = Kecenderungan;                                    Solution = Solusi;                                  Relate = Terkait;
Fix = Memperbaiki

Unspecific Noun
Unspecific Noun atau kata benda tidak jelas atau tidak specifik, namun ketika kata-kata itu disebutkan menjadikan kita seakan-akan memahami kebendaannya itu.

People = orang;                 Them = mereka;               Sensation = sensasi;
They = mereka;                 Place = tempat;                                  
It = dia (benda);                 Environment = lingkungan;
Things = benda;                 Certain situation = keadaan tertentu

Normalization

Normalization adalah kata yang perlu dibedah SIAPA aktornya dan BAGAIMANA tindakan actor tersebut sehingga menjadi lebih jelas. Pembedaan atau Normalization lebih mudah dikenali bentuknya dalam bahasa Inggris.

Kata-kata yang berbentuk Normalization adalah kata bentukan dengan penambahan: …+ion/…+ty/…+ly/…+ment/…+sm/…+ness/…c … Meskipun demikian dalam bahasa Indonesia pun bisa bisa dikenali dengan baik ‘Ke…+AN; ‘Pe(r)…+AN’, sederhananya adalah apabila makna dari kata tersebut tidak bisa Anda sentuh atau Anda masukan ke dalam wadah tertentu.

Motivation = Motivasi;                      Freedom = Kebebasan;                    Gravity = Gravitasi;
Knowledge = Pengetahuan;         Compassion = Kasih;                          Wisdom = Bijaksana;
Balance = Kesimbangan;               Intelligent = Kecerdasan;              Curiosity = Penasaran

Change = Perubahan;                      Satisfaction = Kepuasan;                Production = Hasil;
Security = Keamanan;                     Management = Manajemen;        Resolve = Pemecahan;
Performance = Pertunjukan;       Organization = Organisasi;          Resource = Sumber daya;
Economic = Perekonomian;           Discipline = Kedisiplinan

Vision = Visi                                              Success = Keberhasilan                   Creativity = Kreativitas
Achievement = Pencapaian          Spirit = Semangat                               Wellness = Kesehatan

Bentuk Normalization yang berhubungan dengan state atau keadaan emosi:

Confidence = Percaya diri              Extremist = Ekstrimis                       Respect = Menghormati
Fear = Ketakutan                                Love = Mencintai                                  Trust = Percaya
Anger = Kemarahan                         Patient = Kesabaran                         Hohor = Kehormatan
Humor = Kelucuan                             Kindness = Kebaikan                         Relax = Rileks

Casual Modeling (model sepintas lalu, sambil lalu)

… and … and … and… (dan… dan… dan…)
.. as, after, while, before, while … (..seperti, setelah, ketika, sebelum, saat…)
…make, cause, effect, produce, results … (membuat, sebab, akibat, memproduksi, hasil)

Fractionation Model (model memisahkan)

This(ini)…. … That (itu) …
Here (di sini) … There (di sana) ….
Apart (sebagian) … apart (sebagian lagi) …
Conscious mind (pikiran sadar) … unconscious mind (bawah sadar) …
Now (saat ini) … later (nanti) …

Mind reading
Seolah-olah Anda mampu membaca pikiran dengan menembus filter kawan bicara.
“Saya tahu bahwa Anda saat ini sedang berfikir tentang apa yang sedang kita bicarakan saat ini.”

Lost Performative
Menghilangkan sumber asal kalimat dan pelakonnya.
“Tak ada hasil tanpa usaha yang baik. Jika belum berhasil itu bukan berarti gagal, kan?”
“Merupakan hal yang baik jika Anda mempraktikan apa yang Anda telah baca.”

Cause and Effect
Menghubungkan sebuah prilaku yang akan berpengaruh terhadap sesuatu, kadang-kadang hampir tidak ada hubungan antara perilaku dan pengaruhnya, tetapi pengaruhnya tetap sama.
“Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal jika Anda mau melatih diri Anda.”
“Berlatihlah dengan giat karena yang demikian membuatmu menjadi terbiasa.”

Complex Equivalence
Membuat satu hal menjadi sama artinya dengan hal yang lainnya.
“Jika melakukannya tanpa persiapan, itu sama saja dengan bunuh diri.” (benarkah sama dengan bunuh diri akibatnya???)
“Membaca satu Koran sama dengan membaca lima buah buku.”

Presupositions
Asumsi. Asumsi yang dapat diterima dan akhirnya mengarahkan prilaku yang diharapkan.
Tujuan dari presupposition adalah untuk membatu orang lain dalam mengindentifikasikan asumsi-asumsi dasar yang bisa jadi memperdangkal model dunianya dan alternatif-alternatif untuk menghadapinya.

Aturan dalam mengidentifikasikan presupposition adalah dengan MENEGATIFKAN kalimatnya lalu Anda perhatikan, apakah masih tetap benar?
Contoh:
Andi pergi ke pasar è Andi dan Pasar = ada. Bila Anda negatifkan menjadi à Andi tidak pergi ke pasar è FAKTANYA: Andi tidak pergi ke pasar, dan Andi masih ada dan juga pasarnya pun masih tetap ada. Tidak ada yang hilang dan dipertanyakan lagi.

Presupposition adalah salah satu pola ampuh dalam berbahasa ketika digunakan oleh seorang komunikator yang menginginkan kata-katanya tidak dipertanyakan lagi oleh pendengarnya.

(1)  Anak kalimat penunjuk waktu = Subordinate Clauses of Time

Before = sebelum                      After = sesudah                                   Since = sejak
During = selama                        While = ketika                                       When = kapan                    
Prior = lebih dahulu

“Sampai sore nanti Anda akan belajar banyak hal.”
“Sesudah Anda duduk dikursi ini, Anda dapat masuk ke dalam trance."
“Saat Anda mendengar suara saya, mengamati perasaan nyaman Anda itu, maukah Anda masuk ke dalam trance yang lebih jauh dalam sebelum Anda makan malam.”
 
(2)  Penggunaan kata ‘ATAU’
Kata ‘ATAU dapat dipergunakan untuk memperkirakan (presupposition) bahwa paling tidak satu dari beberapa alternative akan terjadi atau dilakukan.

“Saat Anda merasakan napas Anda keluar ATAU masuk, rasakan perasaan nyaman di tubuh Anda itu.”
“sebelum ATAU sesudah Anda duduk di kursi ini, Anda dapat merasakan kenyamanan yang dalam.”

(3)  Angka-angka urutan = Ordinal Numerals
First = pertama-tama           Second = kedua …

“Pertama-tama, Anda dapat menyadari bahwa pada tarikan napas yang kedua Anda akan mampu mengalami kembali pengalaman terakhir Anda masuk dalam trance yang dalam.”

(4)  Kata kata kerja penunjuk kesadaran = Awareness Predicative

Know = tahu               Realize = menyadari          Aware  = sadar
See = melihat              Recognize = mengenali  Notice = mengetahui

                  “Anda mungkin tahu… Anda menyadarinya… sadar bahwa…”
“Tahukan Anda bahwa mata Anda sedang terpejam? Anda mungkin menyadari bahwa trance Anda sudah semakin dalam.”
Posted by Excellence Manufacturing Practices

22A: Milton Model (Bagian 1/3)


Milton Model

Model Milton adalah bentuk hipnoterapi berdasarkan pola bahasa untuk komunikasi hipnotis dari Milton Erickson sang pakar hipnoterapis. Milton model mengambarkan "cara menggunakan bahasa untuk mendorong dan mempertahankan keadaan trance yang menghubungkan sumber daya tersembunyi dalam kepribadian kita atau subconscious.

Komunikasi model Ericksonian adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan pesan ke alam sadar melalui moda linguistic dan pesan lainnya ke alam bawah sadar melalui moda non-linguistik. Moda non-linguistik misalnya: PENANDA Analog (analog marking), dapat dilakukan dengan menggunakan perubahan kualitas suara, intonasi, cepat atau lambatnya lagu, dan jeda serta gerakan tubuh tertentu, contohnya mengangkat alis atau mengerakan bibir. Meski tanpa suara, namun itu bisa mengandung arti pesan tertentu. Hal itu untuk menandai pesan yang Anda sampaikan.

Perbedaan Meta Model dengan Milton Model
 
Seperti telah dibahas dalam NLP Model Komunikasi, kita cenderung melakukan proses pemfilteran dalam merespon stimulus yang masuk ke dalam diri kita dengan cara mendistorsi, menyamaratakan dan penghapusan.
Pada teknik Meta Model terdahulu, kita telah membicarakan bagaimana kita mengungkap ‘Deep Structure’ atau bawah sadar ke atas permukaan dalam keadaan sadar ‘Surface Structure’ dengan cara META MODEL.
Milton Model adalah teknik yang terbalik dari Meta Model. Milton Model merupakan terobosan dalam hipnoterapi pada umumnya dan Milton Erickson melakukannya secara unconscious. Tiga hal penting pada bahasa Milton Model:
(1)  Mengikuti dan mengarahkan realitas klien pada saat itu.
(2)  Mengacak pikiran sadar (conscious mind).
(3)  Mengakses pikiran bawah sadar (unconscious mind) dari sumber daya yang telah ada pada klien.

Meta Model
Milton Model
Memperjelas kalimat dan bahasa klien
Mengaburkan dan menyamaratakan kalimat dan bahasa klien
Bergerak dari bawah sadar ke permukaan pikiran sadar
Bergerak dari permukaan sadar ke bawah sadar
Menggali contoh-contoh agar lebih jelas dan terperinci
Menggali dan menampilkan pengertian umum
Bertujuan memunculkan kembali pengalaman klien yang terkubur dalam bawah sadar ke permukaan pikiran sadar
Bertujuan mengakses sumber daya dalam pikiran bawah sadar
Mengusahakan agar klien lebih focus pada hal-hal diluar dirinya sehingga klien dapat keluar dari peta mentalnya
Mengajak klien agar focus pada system internal dalam dirinya

Tahapan pembelajaran menurut Milton Erickson:
·       Tidak sadar, tidak tahu
·       Sadar, tidak tahu
·       Sadar, tahu
·       Tidak sadar, tahu

Model Milton memiliki tiga aspek utama:
·       Pertama, untuk membantu membangun dan memelihara hubungan baik  atau rapport dengan klien.
·       Kedua, membebani dan mengalihkan perhatian pikiran sadar sehingga komunikasi bawah sadar dapat diutilisasi untuk mencapai outcome tertentu.
·       Ketiga, untuk memungkinkan interpretasi atau kemungkinan dalam kata-kata yang ditawarkan kepada klien sehingga klien dapat menemukan lebih dari dua opsi, sebab dua opsi artinya double blind atau ikatan ganda, menjadikan klien tidak lagi berdaya. Dengan munculnya alternative ketiga atau lebih, maka klien menjadi lebih berdaya dalam memilih tindakannya untuk mencapai outcome.

#1: Hubungan Baik atau Rapport

Aspek pertama, membangun hubungan, atau empati, dilakukan untuk mencapai komunikasi yang lebih baik dan responsif. NLP mengajarkan 'mirroring' atau pencocokan bahasa tubuh, postur, pernapasan, predikat dan nada suara suara. Hubungan merupakan aspek 'menerima dan memberi, ulang alik, dua arah' antara Anda dan klien. Kemudian setelah itu Anda baru bisa mengarahkan atau leading setelah pacing terlebih dahulu.
O'Connor & Seymour dalam bukunya "Introducing NLP" menggambarkan hubungan sebagai 'tarian harmonis', perpanjangan dari keterampilan alam dalam mirroring namun tetap mewaspadai kenyamanan kawan komunikasi agar tidak terlihat seperti mimikri. Sebab mirroring yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan rusaknya hubungan baik.

#2: Perhatian saat kondisi sadar

Aspek kedua dari model milton adalah bahwa ia menggunakan ambiguitas atau kerancuan dalam bahasa dan komunikasi non-verbal. Ini mungkin juga dapat dikombinasikan dengan ketidakjelasan ketika yang muncul adalah batas-batas makna yang tidak jelas. Penggunaan ambiguitas dan ketidakjelasan mengalihkan pikiran sadar seperti mencoba untuk bekerja di luar apa yang dimaksud dan memberikan pikiran bawah sadar kesempatan untuk lebih berdaya.

#3: Komunikasi tidak langsung

Aspek ketiga dari model Milton adalah bahwa hal itu sengaja dikaburkan dan metaforis untuk tujuan mengakses pikiran bawah sadar.

Hal ini digunakan untuk melunakkan model meta dan membuat saran tidak langsung. Sebuah saran langsung hanya menyatakan apa yang diinginkan, misalnya, "ketika Anda berada di depan  dan berbicara kepada peserta training, Anda tidak akan merasa gugup".
Sebaliknya saran yang tidak langsung memungkinkan otoritas sadar menjadi berkurang dan memberikan kesempatan untuk berinterpretasi berbeda, misalnya, "Ketika Anda berada di depan peserta, Anda mungkin menemukan diri Anda merasa percaya diri".

Contoh ini mengikuti metode tidak langsung meninggalkan kedua waktu tertentu dan tingkat kepercayaan diri yang tidak ditentukan.

Mungkin dibuat bahkan lebih tidak langsung dengan mengatakan, "ketika Anda datang dan memutuskan untuk berbicara di depan peserta pelatihan, Anda mungkin menemukan perasaan Anda sudah berubah." Pilihan berbicara di depan peserta pelatihan, waktu yang tepat dan kemungkinan mendapatkan tanggapan terhadap seluruh proses yang dibingkai dengan bahasa tidak tepat atau dikaburkan atau rancu dan itu memberikan klien kesempatan untuk mengisi rincian halus.

Saat kita memiliki pengalaman dan menjadi semakin ahli sejatinya kita menjadi tidak sadar bahwa kita telah mengetahui kemampuan kita dan inilah yang dimaksud sedikit isi dan lebih banyak berproses.

Kata-kata tidak bisa mengubah seseorang, pengalamanlah yang mengubah dirinya. Sebab setiap orang tidak ingin mengalami hal buruk untuk kedua kalinya dan dari kesalahannya dirinya menjadi belajar agar tidak terjadi hal buruk di kemudian hari. Demikian juga untuk hal baik. Seseorang belajar dari sukses yang didapatkannya dan bahkan dirinya mempelajari cara-cara orang lain dalam mencapai sukses. Berdasar pengalaman baik mencoba diulangnya dan ketika dirinya sadar bahwa caranya tidak lagi memberikan hasil baik, dirinya belajar tentang proses dan berupaya untuk meningkatkan hasil agar bisa didapatnya.

Kata-kata merupakan jangkar peta mental kita. Kata-kata memiliki pengaruh besar pada peta mental seseorang. Seseorang memproses sebuah intruksi didasarkan atas pengalaman di masa lalunya. Kita mengambil apa yang kita rasa penting dan kemudian kita mengolahnya. Setelah itu kita menempatkannya sebagai dasar tindakan di masa depan pada keadaan, tempat dan kejadian yang mungkin bisa diaplikasikannya. Pengetahuan atas pengalaman yang kita lakukan untuk memperoleh hasil yang kita rasa penting.

Hal-hal yang bisa dipelajari dari pengalaman Milton Erickson tentang bahasa non-verbal dan fisiologi dalam proses berkomunikasi yang diungkap oleh Dr. Sidney Rosen dalam bukunya My Voice Will Go with You: The Teaching Tales of Milton H. Erickson:
(1)  Mengakses keadaan emosi seseorang dari fisiologinya
Seseorang yang berada di dapur untuk menikmati kopinya kemudian dia berkata kepada Anda bahwa bossnya sungguh menyebalkan. Bila saja Anda tanggapi perkataannya tersebut, mungkin orang itu akan terus mengalir dengan kata-kata keluhannya. Namun dalam beberapa saat ketika dia kembali bekerja ke mejanya, emosinya kembali normal saat berbicara dengan atasannya tersebut. Dia bisa menyimpan rasa sebalnya. Mengapa? Apakah karena keadaan emosinya menjadi berubah karena fisiologinya atau keadaan fisiknya berubah?
(2)  Nada suara atau tonality
Orang yang marah cenderung menggunakan nada suara yang tinggi. Anda mungkin akan merasa terganggu dengan nada tersebut. Anda mungkin akan tertawa ketika melihat seorang yang marah dengan menggunakan nada yang melo, karena Anda merasa hal itu tidak selaras. Nada suara sungguh bisa mempengaruhi keadaan komunikasi Anda. Maka berlatih mempergunakan nada suara yang tepat dapat mempengaruhi seseorang.
(3)  Gambar yang ditangkapnya saat berkomunikasi
Seseorang yang murung bisa saja dengan tiba-tiba tertawa karena cerita Anda yang berhasil memunculkan gambar baginya yang membuatnya tertawa. Atau cerita Anda tentang keadaan kesejukan pemandangan pegunungan dan berhasil ditangkap dalam gambar oleh seseorang, dan menjadi mungkin orang tersebut menjadi terpengaruh oleh keadaan itu.

Pola-pola bahasa ‘Milton Model’ membuat pengguna mampu berkomunikasi secara tidak langsung dengan unconscious mind untuk mengindari penolakan, serta membantu pendengar dalam memilih bagain-bagian mana dari komunikasi yang hendak direspon.

KOMUNIKASI adalah…
(1)  Kita semua perlu berkomunikasi, kita tidak bisa tidak berkomunikasi
(2)  Maksud dari berkomunikasi adalah mendapatkan respon yang Anda inginkan
(3)  Tubuh, pikiran dan jiwa adalah satu kesatuan system
(4)  Tidak ada kegagalan yang ada adalah pembelajar (feedback)
Posted by Excellence Manufacturing Practices

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -