Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Wednesday, 2 October 2013


"Anda tidak bisa memakan Ayam bakar satu ekor sekali telan. Anda perlu memotong, mengiris dan mencincangnya untuk bisa menikmati Ayam bakar dan kemudian menelannya." *Chunking, Mencincang!
Bila Anda mendati sebuah laci meja yang isinya penuh dan tidak tertata, bagaimana cara merapihkannya? Dipilah? Dikelopokan? Dikelompokan menurut besar, berat atau sensitivitasnya?

Sebuah visi dari pemilik bisnis, beliau melihatnya jangka panjang, 3 hingga 5 tahun ke depan bahkan bisa lebih jauh lagi 25 tahun. Bagaimana caranya menjadikan target tahunan? Bagaimana sebuah target tahunan penjualan dipecahkan menjadi target bulanan dan mingguan?

Kita tidak mungkin memakan ayam panggang dalam bentuk utuh. Ayam tersebut dipotong-potong kecil sehingga mudah untuk diambil ke atas piring. Dan potongan ayam itu pun perlu dipotong lebih kecil lagi agar dapat dinikmati rasanya dan kemudian diproses dalam mulut, hingga pencernaan.

Isi pikiran kita juga demikian. Informasi yang masuk akan sulit dikenali kembali bila tidak dipotong-potong dalam pemahaman kecil. Tugas yang besar hanya akan bisa diimplementasikan bila tugas tersebut dipecahkan menjadi tugas-tugas kecil yang berbentuk aktivitas-aktivitas harian, jam atau yang penting dikerjakan hari ini.

Misalnya Anda merencanakan liburan akhir tahun bersama keluarga ke luar negeri. Anda tentu tidak langsung go show. Dimulai dari rencana tempat tujuan, menabung, pemesanan hotel, pembelian tiket, kelengkapan anak, dst.

Berbicara tentang chunking kita mengacu kepada ukuran sepotong informasi. Beberapa orang ingin memiliki rincian lebih kecil, mereka masuk ke dalam potongan mikro, mereka masuk ke detail terbaik yang dia bisa.

Beberapa orang ingin memiliki gambaran yang lebih besar, mereka ingin berbicara lebih banyak tentang apa tujuan dan di mana kita akan pergi. Mereka tidak menyukai hal-hal detail. Mereka lebih menyukai gambar besar, bukan mikro.

Jadi chunking sangat penting untuk dipergunakan dalam berkomunikasi.

Ketika seseorang memiliki masalah sering kali solusinya terletak pada ukuran potongan. Namun kadang-kadang orang tersebut terjebak dalam rincian masalah, mereka perlu melihat hutan untuk menemukan pepohonan, mereka perlu melihat gambar besarnya, terbang sehingga tercipta heli-view, sehingga mereka dapat keluar dari masalah. Seperti seorang yang terjebak dalam labirin, akan sulit keluar dari lorong tersebut, tetapi bila mereka bisa terbang dan melihat gambar labirin tersebut, mereka akan dengan mudah menemukan jalan keluar.
Dan sebaliknya ada beberapa orang yang hanya melihat gambaran besar tetapi tidak mampu menterjemahkannya ke dalam rincian tugas, sehingga menjadi sulit untuk dikerjakan.

Chunking memiliki arti mengorganisir atau membagi beberapa pengalaman ke dalam bagian-bagian yang lebih besar atau lebih kecil.

Chunking up melibatkan perpindahan ke level informasi yang lebih luas dan lebih abstrak.

Chunking down melibatkan perpindahan ke level informasi yang lebih spesifik dan konkrit.

Chunking laterally (Sideway) melibatkan menemukan contoh lain pada level informasi yang sama.

CHUNKING DOWN ==> Merinci sebuah gambar besar
Mencingcang ke bawah. Contohnya MOBIL.
Dicincang ke bawah menjadi: body, pintu, spion, karpet, as roda, roda, pedal rem, pedal gas, kopling, dst…

Goal yang besar dapat di-chunking down menjadi gugusan tindakan sehingga mudah dipahami, ditindaklanjuti dan dilaksanakan sehingga akhirnya goal tersebut dapat dicapai.

CHUNKING UP ==> Membuat proposal persetujuan
Hal-hal rinci juga dapat dihimpun dan menjadikan sebuah hal besar. Rencana-rencana harian, menjadi mingguan, bulanan, tahunan, dst…

Seorang buta yang miskin bertemu dengan Malaikat pembawa rejeki. Malaikat berkata kepadanya, “silakan kamu minta satu permintaan. Hanya satu. Kasihan engkau telah hidup enam puluh tahun dalam kegelapan.”
“Baik, sang Malaikat. Ijinkan saya berfikir sejenak, permintaan apa yang akan saya ajukan kepada sang Malaikat.” Dalam hati si Buta terjadi dialog internal yang hebat.
“Pengelihatan? Bukan pengelihatan yang aku inginkan. Uang yang banyak? Bukan uang, uang bisa habis? Harta? Wanita? …” Akhirnya setelah berfikir lama, si Buta menyampaikan keinginannya. “Ya, malaikat… aku ingin meminta, satu saja. Aku ingin melihat semua buyutku sedang makan makanan yang lezat di dalam sebuah rumah yang megah dengan segala isinya, tanpa kekurangan sesuatu apapun.”

Cerita orang buta tadi mempergunakan pendekatan pikir CHUNKING UP. Mengambil gambar besar sebagai permintaannya, setelah memikirkan hal-hal kecil yang diinginkannya.

CHUNKING LATERAL, PARALEL atau SIDEWAY ==>  Membuat contoh dan penjelasan
Adalah bentuk mencacah ke samping. Contoh ketika Anda membicarakan alat transportasi, maka akan tersusun deret: mobil, truk, bis, kereta, kapal, pesawat, perahu, dst…

Contoh CHUNKING:



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -