- Back to Home »
- Difinisi NLP , Meta Model , Meta Programing , NLP Neuro-linguistic programming »
- 19C: Distortion, ketidaksesuaian, penyimpangan?
Posted by : Excellence Manufacturing Practices
Monday, 14 October 2013
Ketidakjelasan dan penyimpangan
makna bisa menyebabkan kebingungan yang ujungnya pada gagalnya komunikasi
karena si penyampai dan si penerima mendapati makna yang berbeda. Untuk itulah
maka perlu bagi si penerima menanyakan kejelasan maksud dari kalimat yang
disampaikan oleh si pembicara.
Sebab & Akibat (cause & effect)
==> Menyakini bahwa sesuatu terjadi oleh hukum sebab akibat.
•
Dia membuat saya marah.
[Bagaimana ceritanya?]
•
Dia menjadi loyo setelah bertemu
dengan atasannya. [Koq bisa? Apa sebabnya?]
•
Ketika dia tersenyum, saya malah
menjadi bingung. [Apa sebabnya?]
•
Saya merasa bersalah telah
membuatnya sakit. [Apa yang Anda lakukan?]
•
Suaranya hilang setelah ikut OB.
[Bagaimana bisa hilang?]
•
Mesin buatan China itu gampang
rusak. [Bagian mana yang gampang rusak? Sebabnya?]
•
Kalau panas pasti rusak.
[Tepatnya apa sebabnya?]
Tanpa bukti (restrict violation)
•
Bajumu membuatmu tampak lebih
cantik. [Benarkah karena bajunya?]
•
Wanita adalah penggoda. [Apakah
pria tidak?]
•
Wajahnya bisa menipu. [Wajahmu?]
•
Kepribadian Anda matang sekali.
[Dari mana parameternya?]
•
Hidup sendiri tidaklah bahagia?
[Maksudnya tidak menikah?]
•
Orang kaya tidak bahagia karena
kekayaannya. [Orang miskin?]
Pembendaan (normalizations)
Dalam
pembedaan atau normalization perlu diungkap: AKTOR dan AKSI. Pembedaan
dilakukan oleh si pembicara agar menjadi mudah dimengerti, tetapi sejatinya
kata-kata ini bukan benda yang bisa disentuh atau dikantongi; Kata abstrak dan
berbentuk konsep maka perlu diungkap agar menjadi jelas, siapa aktorn dan
tindakannya. Siapa pelakunya? Bagaimana aksi atau tindakan yang dimaksud dan
apa dampaknya?
•
Hubungan kami semakin hari
semakin memburuk. [Buruk? Maksudnya memburuk?]
•
Kebahagiaannya semakin berkurang
sejak dia pergi. [Bahagia=Kebahagiaan, Perasaan bahagia?]
•
Ini membingungkan! [Bingung à
Membingungkan, Maksudnya?]
•
Kesombongannya semakin terlihat
saat dia dipromosikan. [Sombong = kesombongan]
•
Kekerasan sikapnya menjadikan
dirinya semakin dijauhi banyak orang. [Keras = Kekerasan sikap?]
Pelaku Dihilangkan (lost performatives)
Rumus dari kata-kata
ini adalah OPINI + Sesuatu yang memalukan atau tidak ingin diketahui siapa
pelakuknya karena dirasa bisa menimbulkan dampak yang tidak mengenakan si
pelaku. Kalimat ini biasanya dipakai oleh pembicara yang merasa dirinya
memiliki authority lebih tinggi
dibanding orang yang diajak berbicara.
Pelaku
dihilangkan adalah ketika seseorang berbicara tentang keyakinan atas pendapat
pribadi, tetapi menyajikan seolah-olah itu adalah kebenaran universal. Kemudian
Anda menerimanya sebagai kebenaran tanpa mempertanyakan hal itu karena Anda
pikir itu adalah hanya pendapat pribadi.
·
Seleranya payah! [Selera siapa?
Menurut siapa?]
•
Ini ide bodoh! [Ide siapa? Siapa
yang menilai?]
•
Terlambat?! [Siapa yang
terlambat?]
•
Saya tidak pandai bergaul.
[Bergaul dengan siapa? Kata siapa?]
•
Saya lambat sekali dalam belajar.
[Kata siapa? Siapa yang cepat menurut Anda?]
•
Antara hidup dan mati. [Siapa
yang hidup dan siapa yang mati, apa yang dilakukannya?]
•
Hanya ada 2 pilihan, Dia atau
aku? [Atas dasar?]
Membaca Pikiran (mind reading)
==> Terlalu cepat mengambil kesimpulan
•
Anda membuat saya malu. [Apakah
yang dilakukannya memalukan buat orang lain?]
•
Maaf telah membuat Anda kecewa.
[Kecewa, apa nya? Bagaimana?]
•
Dia pikir dengan ditutup
pintunya, kerahasiaan menjadi terjamin? [Menurut Anda? Atau?]
•
Anda segar sekali? Wow? [Apakah
begitu?]
•
Anda sedang banyak masalah? [Kata
siapa?]
•
Orang Jepang sedang sibuk, pusing
dan banyak masalah. [Bagaimana? Maksudmu?]