- Back to Home »
- Chunking , Communication Skills , Neuro Logical Level , NLP Neuro-linguistic programming »
- 15: NLP NEURO LOGICAL LEVEL
Posted by : Excellence Manufacturing Practices
Wednesday, 2 October 2013
NLP Neuro Logical
Level atau tingkat logis,
juga dikenal sebagai tingkat logis perubahan, tingkat berpikir logis dan tingkat neurologis. Metoda atau alat ini sangat berguna untuk membantu dengan atau pemahaman perubahan dari titik sudut pandang individu, sosial atau organisasi. Metoda ini dikembangkan oleh Robert Dilts yang didasarkan pada "tingkat neurologis"
oleh antropolog Gregory Bateson.
Teori tingkat
neurologis menyebutkan tiga jenis perubahan yang mendasar dalam
individu atau kelompok sosial:
1. Perubahan remediative: Apa yang terjadi di tingkat lingkungan dan perilaku.
2. Perubahan generative: ini terjadi pada tingkat kemampuan, keyakinan dan nilai-nilai.
3. Perubahan evolusioner: ini terjadi pada tingkat identitas dan tujuan.
1. Perubahan remediative: Apa yang terjadi di tingkat lingkungan dan perilaku.
2. Perubahan generative: ini terjadi pada tingkat kemampuan, keyakinan dan nilai-nilai.
3. Perubahan evolusioner: ini terjadi pada tingkat identitas dan tujuan.
Dilts dan
DeLozier menyatakan bahwa "tingkat perubahan remediative adalah seperti mencabut rumput liar tumbuh di lapangan. Tingkat generatif perubahan
mirip dengan menanam bibit baru dengan tujuan untuk mendapatkan rumput baru tumbuh.
Tingkat perubahan evolusioner melibatkan mendalam mengubah
sifat tanah di mana
ia tumbuh dan kedua rumput
dan biji berkembang. "
Ada enam tingkatan
NEURO LOGICAL LEVEL.
(6) Spirituality
& Purpose ==> Pola TUJUAN,
GOAL! ==> WHO ELSE?
Tingkat ini diperuntukan pada sistem yang lebih besar (yaitu keluarga, rekan
kerja, mereka yang memerlukan jasa atau produk, masyarakat, ...). Apa
tujuan Anda? Apa dampak yang ingin Anda miliki? Apa yang Anda inginkan? Seperti apa
tepatnya keinginan Anda tersebut? Siapa saja yang terkena dampak dan bagaimana
hasilnya nanti? Perubahan seperti apa yang Anda inginkan? Tujuan
dapat dinyatakan dalam konteks sebagai
apa yang mewakili dan menginspirasi
visi yang positif dan niat untuk masa depan: ideal kebaikan bersama untuk altruis,
misalnya, kepercayaan terhadap agama
atau ilmu tertentu.
(5) Identity & Mission ==> Pola MISI,
kesungguhan dalam bertindak ==> WHO?
Siapa Anda atau peran apa yang Anda mainkan? Identitas seperti apa yang ingin Anda
kenakan? Identitas seperti apa yang ingin Anda lihat? Identitas seperti apa
yang ingin Anda dengar dari orang mengomentari identitas Anda? Apakah
peran yang diperlukan untuk mencapai tujuan Anda? Apa yang Anda butuhkan untuk berubah?
Siapa diri Anda? Siapa Anda? Bagaimana Anda melihat peran Anda terhadap orang
lain? Bagaimana orang lain melihat Anda memerankan identitas Anda?
(4) Belief & Value ==> Pola MOTIVASI ==> WHY?
Keyakinan dan nilai yang Anda miliki tentang diri Anda, tentang orang lain, tentang dunia pada umumnya. Apakah keyakinan
ini mendukung Anda dalam memenuhi
peran Anda? Apa yang Anda nilai - pada diri
sendiri, orang lain, dunia pada
umumnya. Apakah nilai-nilai ini
sejalan dengan peran Anda? Apakah keyakinan dan nilai-nilai yang Anda miliki bisa sejalan dengan
lingkungan Anda? Mengapa Anda melakukannya? Bagaimana bila Anda
tidak melakukannya? Apa untungnya? Apa ruginya? Keyakinan dan nilai-nilai yang
Anda pegang akan mendorong Anda berperilaku, bersikap dan keadaan emosi Anda
dalam merespon keadaan.
(3) Kapability & Strategy ==> Pola TINDAKAN ==> HOW?
Kemampuan, strategi dan rencana tindakan apa yang
Anda miliki? Apakah Anda perlu mengembangkan
kemampuan baru, strategi atau
rencana tindakan?
Apakah mereka sejalan dengan
masing-masing tingkat logika di atas?
Jika tidak, apa
yang perlu diubah? Mungkin Anda
perlu mengubah kemampuan Anda (mendapatkan lebih banyak pelatihan), strategi
atau rencana aksi. Atau mungkin, mengingat informasi baru ini,
Anda perlu untuk menilai kembali tujuan Anda, peran Anda atau keyakinan dan nilai-nilai?
Bagaimana saya bertindak? Apa yang harus saya lakukan? Bagaimana caranya
melakukan dengan lebih baik?
(2) Behaviors ==> Pola PERILAKU ==> WHAT?
Apa yang orang benar-benar lihat dari pengalaman dalam perilaku
Anda? Apakah perilaku Anda
sejalan dengan masing-masing tingkat logika di atas? Apakah perlaku itu perlu diubah? Apakah
perilaku itu sejalan? Bagaimana agar perilaku Anda dapat diterima? Sikap dan
perilaku Anda agar Anda disetujui oleh orang lain dan mereka memberikan
dukungan agar Anda mencapai hasil baik. Sikap dan perilaku yang Anda miliki
menjadikan Anda bertindak, merespon dan bereaksi terhadap keadaan yang Anda
hadapi.
(1) Environment ==> Identifikasi HAMBATAN ==> WHERE?
Kapan, di mana, dengan siapa Anda lakukan perilaku ini? Apakah mereka sejalan dengan
tingkat logika atas? Apakah lingkungan
tersebut mendukung Anda? Perlukan Anda berganti dengan lingkungan baru?
Lingkungan seperti apa tepatnya yang menjadikan Anda mencapai hasil lebih baik?
Apakah Anda bisa mengubah lingkungan tersebut? Bagaimana Anda bisa menyesuaikan
dengan lingkungan tersebut sehingga Anda bisa beroleh hasil lebih baik?
**Pada paham
tertentu menyebutkan: LEADERSHIP adalah karakteristik dari 4, 5 & 6;
sementara MANAGER bersama dengan karakteristik 1, 2 & 3.
Contoh Terapan #1:
1.
Untuk mendapatkan apresiasi terhadap bagaimana
logika tingkat kerja,
Pukul 7:30 pagi saya sudah sampai
ditempat kerja >>> Environment
2.
Jika saya tidak ingin berada di sana, maka saya harus mengubah
perilaku saya. Beberapa pilihan
yang mungkin adalah: saya sengaja bangun siang, saya
mampir ke tempat lain, saya tidak berangkat ke kantor è Behavior
3. Perilaku yang saya pilih tergantung pada kemampuan dan strategi saya,
bagaimana saya sampai di kantor pukul 07:30 pagi. Bila saya mengendari
mobil sendiri maka saya perlu tahu berapa jarak tempuhnya dan bagaimana keadaan
lalu-lintasnya. Jika saya naik jemputan maka saya harus bangun jam berapa dan
bagaimana saya bisa sampai tepat waktu di titik jemputan. Saya
perlu strategi dan perencanaan dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya
yang saya miliki >>> Capability &
Strategy
4.
Keyakinan dan
nilai-nilai yang saya miliki ditentukan
oleh identitas saya. Karena saya sebagai Manajer
maka saya perlu lebih disiplin dibanding para staff saya. Jika
saya melihat diri saya sebagai orang
yang sukses, maka sangat mungkin
bahwa saya akan memegang
keyakinan bahwa saya dapat dengan mudah melakukan
tindakan disiplin masuk kerja tepat waktu >>> Belief & Values
5.
Identitas saya tergantung pada tujuan
hidup saya. Karena saya bertujuan ingin mendapatkan penghagaan yang lebih baik,
maka saya memantaskan diri untuk mengenakan identitas sebagai Manajer. Dampak yang saya ingin miliki
di komunitas saya adalah menjadi contoh, sehingga pada akhirnya hasil kerja saya dan tim saya mencapai hasil
maksimal >>> Identitas & Mission
Contoh Terapan #2:
1. Kecepatan
sebuah mobil adalah fungsi perubahan jarak terhadap waktu yang ditempuh à
Environment
2. Menginjak
pedal gas dan rem dengan satu kaki dan berkendara dengan kecepatan tertentu à
Behavior
3. Kemampuan
mengendalikan kecepatan dan menguasai medan jalan agar keadaan mobil tetap
terkendali dan selamat à
Capability & strategy
4. Mematuhi
rambu-rambu lalu lintas dan kesantunan berkendara à Belief & Values
5. Menjadi
pengemudi yang baik à
Identity & Mission
Neuro Logical Level dikenal pula dengan sebutan LOGICAL
LEVEL of CHANGE. Model NLP ini kembangkan oleh Robert Dilts. Menurut Dilts,
modelnya didasarkan pada Gregory Bateson - lima tahapan pembelajaran.
• Tingkat
PEMBELAJARAN Nol, tidak ada perubahan.
Tidak ada perubahan terjadi pada satu individu atau
kelompok. Perilaku yang diulang menjadi kebiasaan. Rutin; tidak
diperlukan kreativitas, seperti halnya katak dalam tempurung.
• Tingkat
PEMBELAJARAN #1, perubahan perlahan.
Terjadinya perubahan untuk mengkoreksi dan beradaptasi terhadap kesalahan pilihan dalam satu set alternatif. Rencana dan penyusunan prosedur sudah ada
namun belum memberikan dampak besar. Pada level ini telah terjadi peningkatan
kemampuan dan ketrampilan.
Proses berfikir,
proses merasa perlu adanya perubahan dan hal baru. Adanya kebutuhan untuk
keluar dan menemukan dunia baru.
• Tingkat PEMBELAJARAN #2, perubahan berkelanjutan.
Perubahan korektif dalam set alternatif pilihan yang
dibuat, atau itu
adalah perubahan dalam bagaimana urutan
pengalaman diselingi setelah belajar
sesuatu yang baru. Terjadinya perubahan perilaku menyeluruh,
perpindahan, pergeseran keyakinan dan perubahan kebijakan.
• Tingkat
PEMBELAJARAN #3, perubahan evolusioner.
Proses perubahan perubahan korektif
dalam sistem set alternatif
pilihan yang dibuat.
Mulai pada tingkat berfikir
kreatif; think outside the box. Mempergunakan kreatifitas untuk mengubah
keadaan dan munculnya kesenangan baru dalam melakukan tindakan.
• Tingkat PEMBELAJARAN #4, perubahan revolusioner.
Perubahan pada
tingkatan ini melibatkan fungsi invension, proses inovasi menemukan hal-hal
baru; penemuan baru untuk meloncat ke level yang lebih tinggi. Bukan
pengembangan cara lama, tetapi berubah total, menjadi diri baru dan identitas
baru.