Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Wednesday, 25 September 2013


Teknik mengubah sejarah pribadi dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih berani, lebih nyaman dan bersemangat untuk memulai hal baru yang sebelumnya sulit sekali dilakukan. Dapat juga untuk menganti gambar lama yang membuat seseorang tidak nyaman menjadi nyaman.

Restu adalah seorang yang pendiam. Dirinya ingin sekali tampil berani dalam menyampaikan ide tetapi pengalaman masa lalunya membuatnya selalu mengurungkan niatnya itu.

W:         Restu, benarkah Anda ingin mengubah sejarah yang membuat Anda tidak nyaman saat
ini, sehingga Anda menjadi pribadi yang lebih berani dalam mengeksplorasi ide baru dan
mewujudkannya menjadi hasil yang luar bisa?

R:          Ya, pak W. Tetapi saya takut kalau-kalau ide saya justru menyerang balik kepada saya dan orang-orang menertawakannya.

W:         (1) Bisakan Restu mengingat kembali peristiwa tersebut? Kapan kira-kira kejadiannya dan di mana tepatnya?

R:           Delapan tahun yang lalu, pak. Ketika itu saya mengusulkan sebuah ide proyek, tetapi teman-teman saya tidak menyetujuinya karena mereka pikir ide itu ide gila dan tidak cocok untuk kami terapkan. Kalau sampai ide tersebut diterapkan maka akan banyak orang merasa dirugikan. Dan teman-teman saya semakin memusuhi saya.

W:         Baiklah, Restu saya memahami keadaanmu. Ijinkan saya membantumu. Sekarang kembalilah kepada keadaan problem state tadi.
(2) Saya akan menganchor, sebut saja ini Anchor #A. Setiap kali saya menyentuh pundakmu dengan 2 jari tangan kiri seperti ini di BAHUmu, kamu kembali merasakan Problem state tadi. Setuju? Anggukan dirimu bila setuju.

(3) Saya akan melakukan testing terhadap Anchor #A yang telah saya jangkar ke BAHUmu tadi. Sekarang bagaimana perasaanmu, Restu?

               Bagus. Terima kasih sudah mengikuti suara arahan saya.

R:           Baik, pak.
Saya merasakan hal yang tidak mengenakan itu. Saya mendengar suara-suara mencemooh ide saya. Bahkan ada yang lantang tidak setuju dan membentak saya.

W:          Cukup. Bagus. Terima kasih, Restu.
(4) Kita istirahat sejenak.

                Baik, Restu. Sekarang kita mulai kembali sesi berikutnya.
(5)  Restu, bila saat ini peristiwa itu terjadi kembali. Kamu bisa melihatnya di posisi sekarang. Apa kira-kira atau keyakinan apa yang bisa membuat mereka tidak mencemooh dan membentak kamu atas idemu?

R:           Anu, pak. Saya akan mencari sponsor atau memiliki uang untuk melakukan riset proyek saya tadi. Setidaknya saya bisa membuat proposal yang lebih lengkap, data yang cukup dan saya bisa mendatangi dosen saya terkait proyek saya tadi.

W:          Restu, jadi bila kamu saat itu memiliki sponsor atau dukungan dosen dan data kamu cukup juga proposal yang baik; teman-teman kamu akan mendukungmu?

R:           Benar, pak. Saya memang belum siap ketika itu. Habis teman-teman saya pun tidak ada ide. Sementara tenggang waktu dari dosen sudah mepet. Dan kami tidak punya waktu lagi. Kalaupun saya punya ide itu, itu bukan ide yang buruk. Tetapi teman-teman saya memang keterlaluan.

W:          Baik, Restu. Saya memahami keadaanmu saat itu. Saya ulangi lagi, ya... Restu.
(1)    Bila saat itu kamu memiliki sumberdaya, maksud saya: kamu memiliki sponsor atau dukungan dosen dan proposal kamu siap dengan data yang cukup, teman-temanmu akan berperilaku berbeda terhadapmu? Bisakah kamu membayangkannya, dirimu dipenuhi sumber daya tersebut. Apakah keadaannya akan berbeda? Keadaan yang berpihak kepadamu, Restu?

R:             Ya, pak W.

W:          Very good. Bagus, Restu. Bagus…
(7)  Restu, saya akan melakukan Anchoring, sebut saja ini Anchoring #B yaitu jangkar sumberdaya. Anchor ini berbentu sentuhan tiga jari tangan kanan pada SIKUmu. Jangkar yang akan menjadikan dirimu lebih berdaya, jangkar yang membuatmu lebih relaks, perasaan senang karena teman-temanmu memberikan dukungan penuh atas ide proyekmu karena proposalmu disetujui oleh dosen pembimbing, tim mu mendapatkan sponsor untuk membiayai resetmu dan teman-temanmu memuji idemu.

(8)  Restu, saya akan melakukan testing atas Anchor #B. Apa yang kamu rasakan?

R:           Luar biasa, pak W. Berbeda sekali. Saya merasa ringan. Pandangan saya lebih bening. Saya merasa darah saya lancar menyebar kemana-mana. Ada perasaan senang dari dalam, pak W.

W:          Excellence. Luar biasa kemampuanmu, Restu. Hebat!
(9)  Kita istirahat dahulu sejenak.
(10)        Sekarang saya akan mengitegrasikan kedua Anchor tersebut, saya akan mulai dari Anchor B (resouceful) ke Anchor A (problem). Ready?

R:           Siap, pak.

W:          Good. Saya akan mulai… silakan. Restu bisa pejamkan mata atau tetap membuka silakan… selama itu membuat Restu nyaman dan bisa mendengarkan suara saya dengan lebih baik.

Ketika saya menyentuh BAHU seperti ini, Restu merasakan ada sumberdaya baru bagi Restu. Restu menjadi mendapatkan dukungan para dosen dan sponsor. Restu memiliki proposal yang bagus.

Sekarang saya akan meleburkan Anchor B Sumberdaya ke dalam Anchor A Problem. Dan
seketika ini pula menjadi lebur. Dan Anchor B Sumber daya menjadi semakin kuat, Restu
semakin merasakan sumberdaya tadi semakin kuat. Restu melihat para dosen
mendukung ide Restu. Proposal Restu disetujui. Restu memperoleh sponsor dan
dukungan teman-teman.

(11) Bagaimana perasaan Restu saat ini, apa yang Restu lihat?

R:           Saya menjadi berdaya. Tiba-tiba saya menjadi sulit mengingat kembali

W:          Luar biasa. Bagus sekali, Restu. Kamu layak mendapatkan dukungan atas ide mu.
(1)  Mulai sekarang dan selamanya. 9.. 10.. 11.. 12.. Restu menjadi semakin mampu mempergunakan sumberdaya yang Restu miliki. Sehingga sekarang dan seterusnya Restu menjadi percaya diri, bahwa ide adalah sesuatu yang berharga dan pantas dihargai. Restu menjadi semakin berdaya karena Restu memiliki ide yang pantas untuk didukung.
Bila saat ini Restu merasa nyaman, senang atau lebih jelas dalam melihat gambar pikiran yang Restu miliki, itu adalah sepenuhnya hak Restu. Restu boleh mempergunakannya kapan pun dan dimana pun Restu tampil percaya diri dalam mengemukan ide dan pikiran baik Restu.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -