- Back to Home »
- Anchoring , Empat Pilar NLP , Hypnotherapy , Multiple Perspective , NLP Neuro-linguistic programming , NLP Practitioner »
- 13: Anchoring, Jangkar Emosi
Posted by : Excellence Manufacturing Practices
Wednesday, 25 September 2013
Anchor atau jangkar emosi adalah salah satu pokok bahasan
“wajib” dalam kelas NLP.
Coba sejenak anda bayangkan ketika Anda berada
dalam sebuah ruangan yang gelap gulita, tidak ada pencahayaan sama sekali,
pikiran apa yang terlintas pertama kali dalam benak Anda pastinya di mana letak
saklar lampu?
Bukankah seperti itu!!
Coba rasakan ketika jari-jemari Anda menyentuh
saklar tersebut kemudian ditekan dan lampu menyala ruangan menjadi terang
benderang tidak ada lagi ketakutan dan Anda bisa melakukan aktifitas seperti
biasanya.
Pernahkan Anda berpikir
bagaimana jika diri Anda adalah ruangan tersebut, suatu saat pastilah anda
mengalami stress, depresi, keadaan tak berdaya, males dan lain sebagainya
karena beberapa hal seperti, akan menghadapi ujian skripsi, menghadapi UAS,
berbicara didepan forum bagi yang aktif di organisasi atau karena ada masalah
dengan teman, keluarga dan mungkin pacar, bagaimana Anda menghadapi itu semua.
Samahalnya dengan ruangan ketika tidak ada pencahayaan sama sekali akan terasa
menakutkan dan Anda tidak bisa melakukan apa-apa karena anda tidak bisa
melihat.
Kalau ruangan ada lampu yang
dihubungkan dengan saklar untuk menghidupkan lampu tersebut. Sekarang
pertanyaanya di mana saklar dalam diri Anda atau kalau belum ada bagaimaan
membuat saklar tersebut yang mana ketika Anda tekan secara otomatis akan
membawa anda pada pikiran positif, penuh motifasi, penuh gairah dan siap melangkah
dengan penuh percaya diri.
Inilah yang dikenal dengan
teknik penjangkaran (anchoring) salah
satu bagian dari ilmu NLP. Teknik ‘jangkar’ banyak kita temui dalam kehidupan
sehari-hari namun kita tidak menyadarinya seperti, bunyi bel sekolah ketika bel
tersebut berbunyi secara otomatis kita langung mengemasi buku-buku, alat tulis
dan siap untuk pulang, lampu lalu lintas, aroma sate, foto masa kecil, lagu
kenangan merupakan beberapa stimulus yang dapat membawa kita mengulang kembali
pengalaman (secara subjektif) pada waktu itu.
Apa yang kita lihat (benda,
orang, binatang), apa yang kita dengar (suara orang, suara binatang), apa yang
kita rasa, bau dan kecap.
Anchor dapat dijumpai dengan mudah dalam keseharian kita. Di
sekeliling kita ada banyak contoh anchor yang mempengaruhi keadaan emosi
kita.
Sebuah senyuman adalah contoh
sederhana dari visual anchor. Ketika seseorang senyum kepada
orang lain maka kecenderungannya orang tersebut akan membalas senyuman tersebut
sebagai balasan untuk menunjukkan itikad baik atau keramah-tamahan.
Anchor yang lain dapat berupa kinesthetic anchor
seperti suatu perasaan bahagia pada saat ketemu dengan orang yang dicintai,
atau auditory anchor seperti pada saat seseorang memanggil nama
kita langsung kita menoleh pada orang yang memanggil.
Bau atau wangi-wangian adalah
merupakan bagian dari anchor juga, yang disebut dengan olfactory
anchor. Banyak orang yang teringat kembali ke kenangan masa kecilnya
ketika mencium bau tanah setelah hujan atau wangi parfum merek tertentu yang
mengingatkan pada orang yang kita cintai, dan lain sebagainya.
Sedangkan anchor yang
terakhir disebut dengan gustatory anchor, yaitu suatu anchor
yang bekerja berdasarkan rasa yang dicecap oleh lidah kita. Misalnya, makan
rendang mengingatkan kita kepada masakan rendang yang dimasak oleh nenek di
kampung sewaktu liburan dimasa kecil.
Secara sederhana anchor
dapat dikatakan sebagai jangkar, yaitu suatu jangkar emosi yang memiliki
muatan emosi positif atau negatif dimana seseorang “seolah-olah”
mengalami kembali (asosiasi) suatu pengalaman pada saat suatu pemicu
diaktifkan. Umumnya anchor yang digunakan adalah resourceful anchor
atau anchor positif yang bersumber daya, misalnya: anchor
motivasi. Ada kalanya anchor negatif juga digunakan dalam beberapa
teknik NLP untuk membantu mengatasi masalah yang sedang dialami oleh klien,
salah satu contohnya adalah collapsing anchor dimana anchor
positif “diadu” dengan anchor negatif. Atau dalam teknik changing
personal history, disini beberapa anchor negatif justru dengan
sengaja dipasang dan digunakan untuk mengatasi problem yang dialami
klien.
Anchor merupakan salah satu tool NLP yang sangat
bermanfaat untuk merubah state seseorang.
Ambil contoh misalnya seseorang sedang down
karena beberapa masalah yang sedang dialaminya (misalnya: down karena
pekerjaan di kantor, perasaan tertekan karena pressure dari atasan, dsb.).
Maka dalam hal ini apabila orang tersebut memiliki anchor motivasi maka
ia tinggal mengaktifkan anchor-nya tersebut, misalnya dengan menjentikkan
jari maka orang tersebut akan keluar dari state yang sedang down
tersebut dan masuk dalam state yang termotivasi yang sudah di install
atau dipasang sebelumnya.
Sebuah jangkar adalah bagian
dari sebuah pengalaman yang mana ketika anda menjumpai hal itu lagi akan
membawa (secara subjektif) keseluruhan dari pengalaman tersebut. “Sebuah perahu
memiliki layar untuk tenaga, kemudi untuk arah dan jangkar untuk kestabilan.
Lepaskan jangkar untuk performa puncak” (Michael Lum)
Cara membuat resourceful
anchor yang dapat kita gunakan kapanpun kita menginginkannya:
1.
Ingat kembali
suatu waktu ketika Anda mengalami suatu kejadian yang luar biasa, emosi positif
– sebagai contoh: senang, bahagia, dan perasaan luar biasa lainnya (misal:
kelahiran anak pertama, kenaikan gaji, membeli rumah pertama, dsb).
2.
Ciptakan kembali
pengalaman tersebut senyata mungkin, lihat apa yang Anda lihat, dengar apa yang
Anda dengar, dan rasakan apa yang Anda rasakan.
3.
Perkuat perasaan
tersebut dengan meningkatkan intensitas submodalitas lainnya, misalnya: buat
warnanya lebih menarik, gambarnya lebih dekat, suaranya lebih keras, lebih
jernih, dll.
4.
Pada saat
perasaan tersebut mulai mencapai puncaknya, pasang anchor-nya dengan cara
menyentuh punggung telapak tangan kiri dengan jari telunjuk kanan, kemudian
lepaskan sebelum perasaan tersebut mulai menurun (lihat gambar diatas).
5.
Break state.
6.
Kemudian test
anchornya dengan cara menyentuh punggung telapak tangan dengan jari telunjuk
dengan cara yang sama seperti #4. Perhatikan berapa besar perasaan tersebut
dapat dirasakan kembali.
7.
Ulangi bila
dibutuhkan sampai anchor tersebut terpasang dengan baik. Anchor dikatakan
berhasil ter-install apabila pada saat dipicu kembali dengan cara menyentuh
punggung tangan kiri dengan jari telunjuk kanan, emosi positif yang sama dapat
dialami kembali.
8.
Ulangi secara
berkala apabila Anda menginginkan anchor
tersebut bertahan lama. Hal ini disebabkan karena anchor dapat melemah seiring
berjalannya waktu.
Jangkar (anchor) bisa anda
ciptakan, bila mana sewaktu-waktu anda mengalami stress, tertekan, tidak
percaya diri anda bisa menggunakan jangkar (anchor) anda untuk merubah keadaan
dalam diri anda. Gambar, gerakan, bau, rasa, kata-kata, lagu, sentuhan dapat
anda gunakan sebagai jangkar yang dapat mengakses emosi dan sensasi positif
untuk meningkatkan motifasi, percaya diri, kebanggaan, energi dan rasa ingin
tau dalam diri anda.
Bagaimana menciptakan self
anchoring:
1.
Putuskan keadaan
apa yang ingin Anda capai, perasaan senang, semangat, percaya diri.
2.
Pilih anchor Anda
(gambar, sentuhan, bau, lagu, gerakan, rasa).
Katakan: “Saya biasa menekan pangkal jari
tengah sebelah kiri dengan ibu jari dan jari telunjuk sebagai anchor.”
3.
Kenali suatu
momen yang paling menyenangkan atau membanggakan dalam hidup Anda, kenali juga
emosi dan sensasi dalam momen itu yang paling kuat.
4.
Dengan
menggunakan bantuan anchor (contoh no 2) sebagai pemicu, masuk kembali kedalam
momen tersebut, tinggalah di sana putar kembali apa yang Anda lihat (orang,
benda, binatang), Anda medengar (suara orang, suara mesin), Anda meraba, mencium
bau, dan merasakan rasa hingga ke kerongkongan Anda.
5.
Masuk lebih dalam
lagi rasakan sensasi dan emosi lebih kuat lagi 100X lebih kuat, persis seperti
Anda merasakannya pada waktu itu.
6.
Ketika Anda sudah
berada dipuncak emosi dan sensasi, segera lepaskan anchor dan kembali ke
keadaan sekarang.
7.
Kembali
sepenuhnya ke keadaan sekarang, lihat sekeliling Anda geser tubuh Anda atau
pindah keruangan lain kemudian gunakan sekali lagi anchor Anda.
Apa yang anda rasakan?
Yang perlu Anda perhatikan saat
melakukan anchoring adalah:
· Kondisi murni keadaan selaras ‘purity of state’. Bukan keadaan yang campur aduk, itu mixed state.
· Intensitas pengalaman Anda lebih tajam dan kuat
· Saat melakukan anchoring
perhatikan timmingnya.
· Gunakan keunikan sentuhan. Berhati-hatilah saat
menyentuh, mintalah ijin sehingga tidak membuat klien risi atau terganggu
· Anda perlu mempergunakan anchor yang sama saat
anchoring, duplication, sentuhan dengan
cara yang sama dan diposisi yang sama
Lakukan hal itu beberapa kali
dengan harapan ketika Anda mengaktifkan anchor Anda, secara simultan perasaan
yang Anda harapkan akan muncul seketika, seperti menekan tombol saklar untuk
menghidupkan lampu.
Anda bisa menggunakan teknik
ini pada diri sendiri ataupun anchor untuk orang lain.
Namun ada satu syarat untuk
menganchor orang lain, yaitu anda harus kuasai teknik kalibrasi. Karena Anda
tidak tahu siapa yang Anda anchor, kapan waktu yang tepat untuk menganchor dan
seberapa efektif anchor Anda.