- Back to Home »
- Model Komunikasi NLP , NLP Neuro-linguistic programming , Preference Representational System , RAS , Reticular Activating System , Sensory Acuity »
- 12: RAS, Reticular Activating System
Posted by : Excellence Manufacturing Practices
Monday, 23 September 2013
Telah lama diteliti bahwa selama
hidupnya, manusia hanya menggunakan kurang dari 10% potensi diri yang
tersembunyi di dalam otak. Bahkan sebagian besar manusia menggunakannya di
bawah bilangan 5%. Lalu kemana yang 90% ? Jawabannya adalah potensi diri
tersebut menunggu untuk digali. Dua dekade terakhir, penelitian tentang potensi
diri manusia mengalami peningkatan yang signifikan.
Semakin banyak metode-metode up
to date dengan hasil penelitian yang mengungkap potensi diri dengan cara
pengembangan potensi otak manusia. Bagaimanakah hubungan antara potensi diri
atau potensi otak ini dengan kehidupan anda ? Pada realitasnya keduanya
mempunyai hubungan yang erat sekali. Hal ini berarti, kemampuan anda untuk
mengoptimalkan daya otak anda akan sangat membantu anda untuk meraih target
kesuksesan anda.
Dapat dibayangkan besarnya
prestasi apabila manusia mampu mendayagunakan potensi diri yang lebih besar
lagi, hingga mencapai 50 % nya saja. Sebab biar seberapapun kemajuan dan
kedahsyatan potensi manusia seperti contoh di atas, kenyataannya bagian yang
90% potensi masih terpendam di dalam diri dan dibiarkan sia-sia begitu saja.
Maka tugas masing-masing kita adalah bisa membuka, menggali, mengenali,
mengembangkan, lalu memanfaatkan potensi diri lebih baik daripada hari ini.
Bukan untuk mengejar kepentingan pribadi, melainkan untuk menggapai kebaikan
yang lebih utama, yakni menghayati makna berkah bagi alam semesta, dengan
berprinsip memanfaatkan hidup kita agar berguna bagi sesama, seluruh makhluk,
dan lingkungan alam.
Pembagian otak manusia dinamakan juga sebagai otak Triune. Istilah otak
Triune diajukan pertama kali oleh Dr.Paul MacLean (tahun 1960an). Dalam teorinya
ini Dr.Paul membagi otak manusia ke dalam tiga tingkat:
1. Reptilian
Brain System
2.
Limbic System, Midbrain
3.
Neocortex System
Reptillian
Brain adalah otak primitif yang selain terdapat pada manusia juga terdapat pada
hewan mamalia, reptil, amfibi, dan burung. Otak ini merupakan tempat
bersemayamnya naluri bertahan hidup. Otak ini bersifat egosentris, hanya
memikirkan dirinya sendiri. Otak ini selalu berorientasi bagaimana untuk
bertahan hidup.
Otak
ini mengatur 4 naluri dasar manusia: (1) makan dan minum, (2) reproduksi, (3) naluri
bertarung dan melarikan diri, serta (4) naluri kepemilikan dan territorial.
Limbic
System atau midbrain adalah otak yang berkembang hanya pada manusia dan hewan
mamalia. Otak ini merupakan tempat bersemayamnya emosi dan perilaku. Berbeda
dengan Reptilian Complex yang egois, Limbic system berfungsi sosial. Limbic
System mengatur bagaimana interaksi individu dengan spesies sejenisnya agar
spesiesnya bisa bertahan hidup. Makanya Limbic System disebut-sebut merupakan sumber
perilaku pengasuhan dan bahasa tubuh.
Neocortex
system adalah otak yang berkembang hanya pada manusia. Otak ini memiliki
kemampuan untuk abstraksi, bahasa lisan, perencanaan, dan pengambilan
keputusan. Bisa dibilang otak ini merupakan otak yang menjadikan manusia itu
manusia seutuhnya.
Lalu
apa hubungannya dengan RAS? Dan apa itu RAS? Apa itu gelombang otak? Apa
hubungannya?
Reticular
Activating System (RAS) adalah suatu bagian otak manusia yang berupa struktur
longgar neuron yang menghubungkan jaringan saraf tulang belakang dan seluruh
bagian otak.
RAS
adalah sekumpulan syaraf nuclei pada sumbu batang otak yang berfungsi menerima
masukan informasi dari semua pancaindra dan dari bagian otak lainnya
(cerebellum/otak kecil dan kedua hemisfir otak) dan menyaringnya. Informasi
yang relevan akan ditahan di otak sadar dan prasadar sedangkan yang yang kurang
relevan dikirim ke bagian alam bawah sadar.
Proses
filtrasi ini sifatnya definitif karena RAS setiap saat menerima dan memroses
sedemikian banyak informasi dan banjir informasi tersebut dapat mengganggu
ketenangan pikiran dan ketentraman serta kenyamanan seseorang di “comfort
zone”-nya. Kalau orang harus memikirkan semua hal yang masuk ke otaknya maka
kewarasan pikirannya pasti akan segera terganggu, sehingga filtrasi ini juga
berfungsi sebagai semacam “built-in safety gadget”.
RAS
juga terhubung dengan neuron syaraf motorik pada sistem tulang belakang
sehingga dapat mempengaruhi sistem kardio-vaskuler (denyut jantung dsb) dan
sistem kontrol respirasi kulit (kelenjar keringat). RAS juga terhubung dengan
hampir semua bagian otak lainnya.
Dapat
disimpulkan bahwa RAS merupakan semacam katup/inlet antara Alam Sadar dan Alam
Bawah Sadar dan RAS mengendikan arus traffik yang masuk maupun keluar dari
gudang informasi yang luar biasa luasnya pada Alam Bawah Sadar manusia.
Pada
saat kita berada dalam situasi panik, gagap, gugup, tidak percaya diri, kalut,
atau beban pikiran yang terlalu banyak, akan membuat katub RAS mengunci rapat,
sehingga memungkinkan pikiran anda justru mengalami jalan buntu.
Sebaliknya
pada saat anda melakukan meditasi, dan kemudian mencapai kondisi relaksasi,
maka katup RAS akan membuka, menjadi celah untuk masuk dan keluarnya arus data
dari alam pikiran bawah sadar menuju alam pikiran sadar, dan sebaliknya dari
alam pikiran sadar menuju alam pikiran bawah sadar.
RAS
mengontrol siklus tidur-terjaga, koordinasi respon terhadap stimuli dunia luar,
serta fokus perhatian manusia. RAS juga berfungsi sebagai penyaring (filter)
untuk otak. RAS menjaga agar otak tidak overloaded dengan informasi dari kelima
panca indera dengan cara memilah-milah, meng-generalisasi, atau membuang
"data-data" yang tidak sesuai dengan Kriteria RAS.
Secara
garis besar fungsi RAS bagi otak ada dua: menyaring input & mengkoordinasi
output
Untuk
bisa menyaring stimulus dari dunia luar, ada yang dinamakan Kriteria RAS.
1.
Belief System (sistim keyakinan)
Termasuk keyakinan, nilai yang dianut, (objek) cinta dan (objek) benci,
citra diri, cita-cita, dan keragu-raguan.
2.
Social-Animal Needs (naluri binatang dan mahluk sosial)
Termasuk tanda-tanda vital tubuh, struktur sistem saraf, naluri
bertahan hidup, naluri teritorial, naluri konfirmasi sosial, rasa takut dan
waswas, dsb.
Empat
katagori gelombang otak:
#1: Gelombang Beta, Waspada, Konsentrasi.
Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga
pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Anda akan mudah
melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan
solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas
kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang
membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.
#2: Gelombang Alpha, Kreativitas, Relaksasi,
Visualisasi
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras
dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi
kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk
perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang
kreativitas kita.
#3: Gelombang Theta, Relaksasi mendalam,
Meditasi, Peningkatan Memori
Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta
(4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering
dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan
dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi
“senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam,
menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur,
meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.
#4: Gelombang
Delta, Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.
Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak
semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam.
Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon
pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan.
Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang
untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar.
Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki
perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.
Pandangan
keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya
menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir
kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau
sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta.
Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada
umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang
berbeda. Misalnya dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak memproduksi
gelombang delta, tapi tetap memproduksi theta, alpha dan beta walaupun kadarnya
sedikit.
Setiap
orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu
tampak pada komposisi jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang
otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meditasi adalah salah satu
cara paling kuno untuk mengatur pola gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat
modern yang sibuk, teknologi Brainwave Entrainment menjadi salah satu cara
favorit untuk mengatur pola gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya,
selain 4 jenis gelombang yang kami sebutkan diatas (Delta, Theta, Alpha dan
Beta) masih ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi
40-99 Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan
frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari Center for
Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan kemampuan
supranatural, metafisika atau paranormal.
Sedangkan
Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat
tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan,
tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar
deadline pekerjaan atau keadaan lain yang sangat menegangkan bagi orang
tersebut.
Gelombang
otak pada frekuensi bheta dan alpha berada di level alam pikiran sadar.
Sedangkan frekuensi theta dan delta disebut sebagai alam pikiran bawah sadar.
Sekali lagi, bukan berarti tidak adanya kesadaran otak/pikiran. Melainkan
disebut alam bawah sadar, karena kesadaran delta dan theta belum mampu dipahami
oleh kesadaran alpha dan betha (pikiran sadar).
Fungsi
alam bawah sadar merupakan stockphile atau memory card yang menampung dan
menyimpan “bahan-bahan” jadi hasil olahan pikiran sadar yang sudah terseleksi
oleh RAS (reticular activating system).
Sedangkan
pikiran sadar berfungsi sebagai “mesin produksi” bahan “olahan jadi” tersebut.
Tugas pikiran sadar adalah memberi pemaknaan, lalu disaring mana yang dianggap
memiliki nilai/value untuk dimasukkan ke dalam alam bawah sadar. Misalnya anda
memaknai suatu yang hanya sekedar “keyakinan” tetapi Anda anggap sebagai
kebenaran faktual, maka RAS anda akan menginstalnya ke dalam alam pikiran bawah
sadar. Lalu tanpa anda sadari pola pikir dan perilaku anda akan diwarnai oleh
makna/nilai yang tersimpan dalam alam pikiran bawah sadar.
Berikut
adalah contoh-contoh kerja sistim RAS dalam kehidupan sehari-hari.
Kejadian
#1:
Anda
bertemu dengan teman Anda di suatu tempat yang sangat ramai, pasar malam atau
konser music misalnya. Orang-orang berdesak-desakan dan mengobrol satu sama
lain, membuat area itu bising minta ampun. Anda memutuskan mengobrol suatu hal
dengan teman Anda. Meskipun area itu sangat bising, Anda berdua tetap bisa
saling mendengar dan berkomunikasi. Mengapa? Itu karena Kriteria RAS Anda
di-set untuk menganggap komunikasi dengan teman Anda (untuk saat itu) lebih
penting daripada yang lainnya. Oleh karena itu, input dari telinga Anda
disaring oleh RAS dengan hanya meloloskan suara teman Anda dan membuang segala
input kebisingan yang lain. Input dari mata Anda juga mungkin akan disaring
oleh RAS sehingga hanya penglihatan Anda pada teman Anda yang diloloskan (jika
RAS Anda di-set agar memberikan perhatian penuh pada teman Anda dengan seluruh
panca indera sih).
Masih
pada setting kejadian yang sama, Anda dan teman Anda sibuk mengobrol, tapi kali
ini Kriteria RAS Anda di-set untuk tidak perlu memperhatikan penampilan atau
bau teman Anda, hanya suaranya saja. Maka Anda pun ngobrol dengan teman Anda
namun penglihatan Anda kesana- kemari, kadang ke teman Anda, kadang ke
orang-orang, kadang ke objek-objek lain di sekitar Anda. Di antara kerumunan
orang Anda melihat seorang lawan jenis yang, ehm, langsung menarik perhatian
mata Anda. Itu adalah tanda bahwa Kriteria RAS Anda sedang banyak dipengaruhi
oleh Sexual Need, mungkin karena Anda sedang mencari jodoh?
Kejadian
#2:
Anda
sedang mencari sebuah kunci kecil di dalam tas Anda yang penuh dengan
barang-barang. Kriteria RAS Anda di-set untuk fokus pada benda kecil tersebut.
Maka RAS Anda akan meng-koordinasi tangan dan/atau mata Anda untuk mencari
benda itu dan mengabaikan benda-benda yang lain.
Kejadian
#3:
Pada
suatu waktu, Anda melihat suatu iklan jamu anti masuk angin pada suatu
billboard di pinggir jalan. Iklan tersebut mempunyai suatu slogan yang lucu dan
mudah diingat. Anda membaca slogan itu sekilas, tertawa kecil sebentar, dan
mungkin segera melupakannya. Esok harinya dan seterusnya Anda melewati iklan
itu lagi. Anda membacanya dan segera mengenali iklan tersebut, namun Anda tidak
tertawa lagi. Kriteria RAS Anda menganggap informasi tersebut kurang penting.
Selain karena Anda tidak membutuhkan informasi tersebut pada saat itu, memori
Anda juga telah pernah menyimpan informasi yang cukup tentang iklan tersebut
setelah melewatinya beberapa kali. Maka RAS Anda menghentikan input tentang
iklan tersebut untuk masuk dan segera membuangnya.
Suatu
waktu Anda kena masuk angin. Maka Anda teringat tentang iklan jamu masuk angin
yang pernah Anda lihat tersebut. Dan mungkin Anda pun segera mencarinya (atau
tidak. Yah, keputusan manusia sulit diprediksi, kan?). Kriteria RAS Anda telah
berubah disebabkan ada tanda vital tubuh Anda yang terganggu.
Kejadian
#4:
Suatu
ketika, Anda sangat menginginkan sebuah smart phone dan berencana membelinya
karena smart phone jenis yang Anda inginkan ini adalah jenis terbaru. Ketika
Anda membelinya dan memakainya, tiba-tiba Anda kaget. Ternyata sudah banyak
orang memakainya. Anda ternyata menemukan banyak sekali pemakai smart phone
sejenis, sama seperti milik Anda!
Kejadian
#5:
Jika
Anda pernah membaca tulisan “Apakah Anda Melihat Peluang?” Dan kemudian Anda
benar-benar berupaya melihat peluang, maka Anda akan lebih sering menemukannya
dibanding ketika Anda hanya cuek saja.
Manfaatkan RAS Anda!
Anthony
Robbins dalam bukunya Awaken The Giant
Within, menyampaikan:
Jika
Anda memutuskan bahwa sesuatu sebagai prioritas, maka anda akan memiliki suatu
intensitas emosional yang begitu besar, sehingga ketika Anda terus fokus pada
hal tersebut, maka apapun yang bisa mendukung pencapaiannya akan menjadi jelas.
Misalnya,
Anda ingin sekali membeli rumah baru. Karena Anda terus fokus pada hal
tersebut, maka akan ada suatu intensitas emosional yang timbul dalam diri Anda,
sehingga cara-cara agar Anda bisa membeli rumah pun muncul (diambil cara yang
halal tentunya). Padahal dahulu cara-cara tersebut tak pernah terpikirkan oleh
Anda sebelumnya.
Satu
lagi, Anda bisa memanfaatkan RAS Anda untuk member afirmasi positif pada diri
Anda sendiri. Anda bisa terus member pesan-pesan positif yang bisa membangun
diri Anda, sehingga Anda akan lebih sering menemukan hal-hal positif lain yang
bisa berdampak pada kemajuan Anda.