- Back to Home »
- Communication Skills , Empat Pilar NLP , Model Komunikasi NLP , NLP Neuro-linguistic programming , VAKOG »
- 05: Model Komunikasi NLP
Posted by : Excellence Manufacturing Practices
Thursday, 19 September 2013
NLP Communication Model, dikembangkan oleh Tad
James & Wyatt Woodsmall (1988) dari karya Richard Bandler & John
Grinder (1975), merupakan salah satu struktur kunci dalam Neuro-Linguistic
Programming (NLP) – ini merupakan pemikiran menarik yang didasarkan pada konsep Cognitive Psychology dan menjadi titik awal dari Linguistic Analysts milik Alfred
Korzybski (1933) and Naom Chomsky (1964).
NLP Model Komunikasi menjelaskan bagaimana kita
mengambil informasi dari dunia luar ke dalam sistem neurologi dan bagaimana
proses yang ada pada gilirannya mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku.
Mihaly Csikszentmihalyi, seorang ahli Biologi
dari Hungaria menuliskan fakta-fakta menarik tentang stimulus yang masuk kepada
diri manusia, informasi yang tangkap oleh panca indera dalam bukunya Flow
(1990): The Psychology of Optimal Experience, terbitan New York: Harper and Row; ISBN 0-06-092043-2.
Beliau
mengungkapkan bahwa sebagai manusia, kita terus-menerus mengambil informasi melalui panca indra
kita dan memprosesnya pada tingkat rata-rata sekitar 2 juta bit informasi per
detik. Sebagian besar penyerapan informasi ini dan asimilasinya berlangsung
secara tidak sadar. Sadar mencoba untuk memproses semua informasi ini mungkin
menyenangkan, tapi itu pasti tidak akan sulit bagi otak kita. Oleh karena itu
sistem saraf kita melakukan pemfilteran terhadap informasi yang masuk dalam
rangka untuk melihat dan memanfaatkan informasi yang relevan.
Manfred Zimmermann. "Neurophysiology of
Sensory Systems" in Robert F. Schmidt ed., Fundamentals of Sensory
Physiology (1986), halaman116 mengatakan:
“Kita dapat menyimpulkan bahwa aliran informasi
yang maksimal dari proses persepsi sensorik sadar adalah sekitar 40 bit / detik
- banyak pesanan besarnya di bawah ini yang diambil oleh reseptor atau ujung
saraf.”
·
Mata menangkap informasi
sebanyak 10.000.000 bit informasi per detik namun hanya mengirimkan ke pikiran
sadar sebanyak 40 bit.
·
Telinga menangkap informasi
sebanyak 100.000 bit informasi per detik tapi hanya mengirimkan ke pikiran
sadar sebanyak 30 bit.
·
Kulit menangkap informasi
sebanyak 100.000 bit informasi per detik tetapi hanya mengirimkan ke pikiran
sadar sebanyak 5 bit.
·
Hidung menangkap informasi
sebanyak 100.000 bit informasi per detik namun hanya mengirimkan ke pikiran
sadar sebanyak 1 bit.
·
Lidah menangkap informasi
sebanyak 1.000 bit informasi per detik namun hanya mengirimkan ke pikiran sadar
sebanyak 1 bit.
Manusia secara alami melakukannya dengan cara bottom up, dari bawah sadar menuju ke
pikiran sadar, mengambil banyak informasi dari bawah sadar dan kemudian
melakukan seleksi. Informasi yang penting dikirim ke pikiran sadar ketika
dibutuhkan.
Filter individu yang kita miliki ditentukan oleh persepsi kita tentang waktu, ruang, materi dan energi, serta bahasa yang kita gunakan, pemahaman kita tentang kata-kata dan gerak tubuh, ingatan kita, cara unik kita bisa membuat keputusan, pola yang kita cari saat memilih informasi, nilai-nilai dan keyakinan kita, ditambah sikap kita secara keseluruhan.
Sistem saraf otak kemudian menghapus, mengubah dan generalisasi informasi yang masuk sesuai dengan filter yang unik yang memungkinkan setiap orang memiliki perbedaan. Setelah informasi masuk melewati filter, pikiran kita mulai memprosesnya. Ini merupakan proses yang berkelanjutan dalam pikiran kita, datang masuk bersama-sama untuk menciptakan internal pernyataan (atau peta realitas). Representasi internal berbentuk persepsi sensorik: gambar dengan suara, perasaan emosional, rasa dan bau.
Representasi internal kita seketika memicu bagian-bagian
terkait, yang pada gilirannya mendorong perilaku kita. Model komunikasi ini
menjelaskan bagaimana kita menerima dan mengambil informasi dari dunia luar
diri Anda masuk ke dalam otak dan membuat dampak penting bagi prilaku yang Anda
miliki.
Prosesnya
dimulai dari kejadian di luar diri Anda kemudian masuk kedalam system pikiran
Anda melalui 5 indra yang mensensor sehingga menjadi kanal masukan ke dalam
diri Anda. Diri Anda memiliki model yang disebut Model Dunia diri Anda atau
Peta Model.
Lima
system sensor tersebut dalam NLP disebut VAKOG:
V =
Visual = apa yang Anda lihat
A =
Auditory = apa yang Anda dengar
K =
Kinethestic = apa yang Anda rasakan, gerakan tubuh tanggan kaki, gesekan kulit,
perasaan internal dan external tubuh, tekstur …
O =
Olfactory = apa yang Anda cium, baui
G =
Sustatory = apa yang Anda kecap, rasakan lewat mulut lidah Anda.
Kelima
sensory inilah yang mensensor, memfilter informasi external masuk ke dalam diri
Anda.
Kenyataan yang kita alami sangat ditentukan oleh
apa yang ada di dalam otak kita.
Ini berarti bahwa setiap orang mengalami situasi tertentu berbeda. Ini representasi internal kita (persepsi subyektif) yang menentukan bagaimana kita memandang dunia dan segala yang kita alami. Kami sadar memanipulasi informasi sensorik murni untuk menciptakan persepsi subyektif kita, didasarkan pada "pemrograman" yang telah menciptakan kita set saat filter.
Penyaringan bukan merupakan aktivitas pasif. Kita secara aktif memindai bukti untuk mengkonfirmasi pandangan dunia kita, sehingga menciptakan nubuat memenuhi diri yang membentuk ilusi pengalaman realitas objektif.
Program yang kita miliki ditentukan oleh jumlah pengalaman pada seluruh pertumbuhan dan perkembangan kita sebagai manusia. Untungnya (dengan menggunakan NLP) kita memiliki kewenangan untuk memprogram ulang keadaan mental dan perilaku yang ingin kita memperbarui. Misalnya, memahami bagaimana fisiologi kita (postur tubuh) mempengaruhi diri kita dan karena itu bagaimana kita berkomunikasi, memberikan kelincahan untuk mengubah strategi agar dapat lebih memahami orang, serta dipahami dengan lebih baik.
Seperti
Anda ketahui tentang berselancar di mesin pencari internet; WWW atau World Wide
Web, berapa banyak informasi yang ada dalam media internet? Milyaran? Ya,
banyak sekali. Tetapi bila Anda memasukan sebuah kata misalnya ‘NLP’ dalam
Google Search Engine, maka hanya
hal-hal terkait dengan kata ‘NLP’ yang akan tampil dalam layar monitor Anda.
Kata ‘NLP’ menjadi filter mesin pencari Google. Mesin pencari Google menjadi
fokus pada hal-hal yang terkait kata NLP.
Hal
ini persis terjadi juga pada system pikiran Anda. Tergantung Anda focus apa,
maka otak akan memerintahkan indera Anda untuk mencari dan menemukannya.
Pernahkah
Anda ingin membeli suatu barang tersebut di toko tertentu? Kemudian Anda
mencari barang tersebut dan membelinya. Setelah keluar dari toko tersebut, Anda
menjadi merasa aneh, ternyata banyak toko juga menjual barang yang sama dan
muncul pertanyaan dalam perasaan Anda, “mungkin yang itu lebih baik dan lebih
murah?”
Ketika
Anda fokus Anda akan menemukan. Buktinya? Bila Anda saat ini berada disebuah
ruangan, sebenarnya banyak sekali informasi yang terhampar dan terpajang dalam
ruang tersebut.
Tetapi
karena otak Anda melakukan GENERALISATION,
DELETION dan DISTORTION maka
informasi tersebut tidak Anda kenali sebab kesadaran Anda tidak terfokus
kepadanya.
Contoh
lain adalah kemampuan seseorang dalam kemampuannya mengendarai mobil. Karena
dia sudah berpengalaman, dia tidak merasa bermasalah dengan merek mobil apapun
karena dia yakin bisa mengemudikannya, meski dia perlu sedikit beradaptasi,
selama jenisnya adalah kendaraan sedan misalnya dia yakin bisa dan memang
benar-benar bisa mengendari mobil tersebut. Dan demikian juga dengan Anda.
Saat
Anda masuk ke dalam kabin mobil baru, Anda memerlukan sedikit waktu untuk
mengetahui pernak-pernik dan system yang ada. Dan setelah beberapa waktu Anda
merasa terbiasa kembali. Bahkan ketika sudah seminggu Anda tidak lagi
memperhatikan perbedaannya, Anda telah mengabaikannya. Anda telah melakukan
PENGHAPUSAN (deletion).
Dan
dalam pikiran Anda melakukan pembenaran atas penyamarataan yang Anda lihat dan
rasakan. Bahwa mobil berjenis sama, sama-sama sedan maka sama. Beda tipis
berarti sama, dan akan terasa sama bersama waktu, serasa tidak ada perbedaan
sama sekali, meski seberanya itu berbeda, PENYAMARATAAN (generalization).
Pikiran,
perasaan dan apa yang Anda lihat terdistorsi, beda ya beda bukan sama. Tetapi
inilah keajaibannya dan Anda merasakan itu sebagai hal yang benar.
Sebagai manusia kita melakukan setidaknya satu
dari tiga hal dengan informasi sensorik yang masuk yang telah disaring. Kita
melakukan penghapusan, mendistorsi dan melakukan generalisasi dari informasi
yang masuk melalui sistem sensorik. Hal ini disebut sebagai Proses Modeling
Universal di NLP.
Penghapusan (Deletion) – Dengan jumlah ekstrim informasi masuk dan diproses oleh sistem saraf kita, kita dipaksa menghilangkan aspek-aspek tertentu dari pengalaman yang kita miliki saat ini secara. Dengan kata lain, kita fokus pada apa yang tampaknya paling penting pada saat tertentu dalam waktu tertentu dan sisanya dihapus dari kesadaran kita.
Generalisasi (Generalisation, penyamarataan) – Proses belajar dan menarik kesimpulan sehingga informasi yang dapat diterapkan untuk pencapaian tugas apapun, memerlukan generalisasi. Sebagai contoh, seorang anak yang belajar bagaimana membuka pintu untuk pertama kalinya, proses penyamarataan informasi bahwa semua pintu dibuka dengan cara didorong.
Penghapusan (Deletion) – Dengan jumlah ekstrim informasi masuk dan diproses oleh sistem saraf kita, kita dipaksa menghilangkan aspek-aspek tertentu dari pengalaman yang kita miliki saat ini secara. Dengan kata lain, kita fokus pada apa yang tampaknya paling penting pada saat tertentu dalam waktu tertentu dan sisanya dihapus dari kesadaran kita.
Generalisasi (Generalisation, penyamarataan) – Proses belajar dan menarik kesimpulan sehingga informasi yang dapat diterapkan untuk pencapaian tugas apapun, memerlukan generalisasi. Sebagai contoh, seorang anak yang belajar bagaimana membuka pintu untuk pertama kalinya, proses penyamarataan informasi bahwa semua pintu dibuka dengan cara didorong.
Setelah bertumbuh dan bertemu jenis pintu ditarik
maka perilaku ini menjadi berbeda, tidak lagi menyamaratakan bahwa semua pintu
dibuka dengan cara didorong. Demikian pula, pengalaman negatif bisa
mengeneralisasi melalui kehidupan orang dan mengakibatkan masalah di kemudian
hari, yaitu digigit sekali oleh anjing dapat mengakibatkan fobia anjing.
Distorsi
(Distortion) – Kita menggambarkan realitas kita melalui cara
mendistorsi pengalaman informasi sensorik murni. Saat diintimidasi oleh
orang-orang tertentu, takut situasi berbahaya, menunda-nunda, atau
menyalahartikan apa yang dikatakan seseorang, adalah contoh bagaimana kita
mendistorsi realitas. Contoh lain adalah proses perencanaan masa depan dengan
membayangkan atau memvisualisasikan sesuatu juga menggunakan distorsi, sebagai
cara membangun tujuan masa depan yang lebih baik.
Bila saya tanyakan kepada
Anda, “barang apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut yang mengandung warna
merah? Bisa baju, karpet, sofa atau gambar atau foto di dinding yang mengandung
warna merah. Benar?
Ya, benar. Mengapa? Karena
kesadaran Anda dan pikiran Anda terfokus pada warna merah dan kemudian otak
Anda memerintahkan kepada kelima indra yang Anda miliki untuk mencari dan
menemukannya.
“Apa yang Anda cari ada dalam
jangkauan Anda dan Anda akan menemukannya selama Anda fokus mencarinya. Anda
akan menemukan apa yang Anda inginkan dan yang tidak Anda butuhkan. Selama Anda
fokus Anda akan mendapatkannya.”
Sebagian orang tertarik dalam
bidang property atau seni musik. Mereka yang tertarik pada properti mereka
hidup dalam dunia properti. Demikian juga yang mengeluti seni musik, mereka
hidup dalam dunia musik. Setiap orang memiliki model dari dunianya
sendiri-sendiri tergantung apa yang dia sukai, sukai artinya fokus dalam bidang
tertentu. Dan setiap orang memiliki model dunianya sendiri-sendiri. Bila Anda
memiliki empat anak staff itu artinya Anda sedang berhadapan dengan empat model
dunia yang berbeda. Sebab ‘PETA bukanlah WILAYAH”. Peta Jakarta bukan Wilayah
Jakarta, meski peta itu 3Dimensi, tetap saja peta dan bukan wilayah yang
dimaksud. Setiap orang memiliki fokus sesuai dengan yang dia sukai, dia geluti
dan dia tinggali, setiap orang dengan dunianya masing-masing. Mungkin saja
model dunia mereka sama dengan Anda, tetapi juga memiliki kemungkinan berbeda
dengan dunia Anda. Maka terimalah hal ini sebagai sesuatu yang wajar, karena
perbedaan tersebut adalah keragaman.
Kembali ke bahasan awal bahwa
informasi yang masuk begitu besar namun kenyataannya kita hanya mampu
menerimanya sedikit atau 134 kejadian per detik dan itu pun masih difilter lagi
oleh kelima indra representatif yang kita miliki, kemudian diolah:
generalisasi, penghapusan dan distorsi menjadikan kita memiliki gambar
‘internal representation’ terhadap realitas yang kita hadapi. Kita memiliki
model sesuai dunia diri kita masing-masing dalam memaknainya,
menginterpresentasikannya menurut akal dan pikir yang kita miliki.
Ibarat sebuah panggung
pertunjukan dengan lampu sorotnya. Lampu sorot akan difokuskan kepada pelaku
yang sedang melakukan performa pertunjukan.
Atau mata Anda yang sedang
menonton film. Maka mata Anda juga memfokuskan pada titik-titik tertentu sesuai
alur cerita. Ketika Anda fokus, maka mata bahkan telingga Anda mampu
menonjolkan informasi sesuai yang Anda sedang inginkan dan meredupkan pemeran
lain dan keadaan yang menurut Anda tidak perlu, meski dia sedang berada
bersama-sama si tokoh cerita tersebut yang sedang Anda perhatikan itu.
Apa yang masuk ke dalam diri
Anda difilter oleh memori Anda. Memori yang dihubungkan dengan masalah lalu,
pengetahuan Anda atau pengalaman Anda.
Filter ini bergerak aktif
bukan pasif. Aktif karena merespon secara otomatis. Warna merah dalam filter
keyakinan Anda, menjadikan diri Anda memaknai ‘Merah = Berani’. Karena ketika Anda
di bangku Sekolah Dasar mendapati pemaknaan warna dengan perjuangan para
pahlawan dalam merebut kemerdekaan, ‘Putih = Suci’.
Apakah benar warna merah itu
berarti berani? Bisa benar bisa tidak, tergantung Anda sedang berhadapan dengan
siapa dan apakah dia memiliki pemaknaan yang sama dengan Anda. Bila model
dunianya sama, maka sama pemaknaannya. Bila beda, maka beda pula pemaknaannya.
Pemaknaan-pemanaan tadi di
simpan ke dalam ‘deep structure’ atau
lapisan bawah sadar, bahkan tersimpan rapat-rapat di dalam kesadaran Anda.
Hanya dengan metode Meta Model maka
pemaknaan tersebut dapat terungkap. Meta Model akan kita bahas terpisah pada
bahasan ‘META MODEL’.
Karena keberadaannya terletak
di dalam lapisan bawah sadar, pada struktur yang dalam di bawah sadar Anda,
maka model dunia Anda hanya akan terungkap saat Anda merespon keadaan tertentu
sesuai gambar model dunia Anda dalam bentuk PRILAKU.
Model tersebut tersirat dalam
respon Anda ketika menjeneralisasi suatu keadaan, menghapusnya atau ketika
distorsi informasi itu terjadi, respon tersebut bisa dalam bentuk perasaan yang
Anda rasakan dan dimunculkan dalam gerak bahasa tubuh dan emosi Anda.
Karena kita fokus kepada
outcome (hasil akhir yang diinginkan) namun dengan tetap mengindahkan proses
‘MODEL of THE WORLD, model dunia orang lain’
dan ekologi dengan system keseluruhannya.
Model dunia atau peta mental
individu masing-masing; cara pandang dan persepsi terhadap segala hala yang
dapat diakses melalui representational
system (indrawi), dengan demikian orang menciptakan pengalamanannya
masing-masing.
Sering kali pada hal-hal yang
Anda yakini atau persepsi yang Anda miliki berbeda dengan realitas yang ada.
Karena memang begitu. Anda mempergunakan gambar model atau peta yang Anda
miliki untuk menilai dan memahami sesuai filter-filter yang Anda miliki,
sementara realitanya: realita apa adanya, bukan gambar dalam benak pikiran Anda
tetapi kenyataan yang benar-benar terjadi dan ada di hadapan Anda.
Mari kita bahas satu per satu
‘deep structure’ yang merupakan
filter dari perilaku manusia:
· Meta Program
Ini
merupakan bentuk dari filter bawah sadar yang Anda miliki. Filter ini berasal
dari blue print atau cetak biru sejak
Anda lahir hingga Anda berada di usia saat ini. Meta program memberikan dukungan pada pembentukan personaliti
masing-masing orang. Meta Program
menjelaskan mengapa orang merespon secara berbeda dalam situasi yang sama?
· Decision (keputusan)
Ini adalah keputusan terakhir tentang siapa Anda
dan apa yang Anda mampu. Mereka mempengaruhi keputusan yang Anda hadapi di masa
sekarang. Dampak dari keputusan itu
menjadikan diri Anda menghadapi kenyataan di saat ini. Keputusan masa lalu yang
membentuk nilai-nilai, keyakinan dan sikap perilaku yang Anda miliki saat ini,
kemudian semua itu mempengaruhi Anda dalam memberikan respon atas keadaan saat
ini.
· Attitude, Behavior (sikap, perilaku)
Ini adalah nilai-nilai dan sistem kepercayaan yang Anda
miliki tentang hal-hal tertentu dan mampu terlihat di permukaan karena Anda
lakukan secara sadar.
· Intension, Action (perhatian, tindakan)
Setiap orang
memiliki model dunianya masing-masing. Mereka memfokuskan dirinya pada hal-hal
yang menarik perhatiannya, sesuai keinginan dan kebutuhan mereka. Dan menjadi
dasar atas tindakan yang mereka lakukan.
· Language (bahasa)
Terdapat
hubungan yang erat antara bahasa yang digunakan dengan cara individu berpikir
(yang pada akhirnya memengaruhi cara bertindak). Individu dapat memahami lebih
lanjut mengenai individu lain (termasuk dirinya sendiri) jika individu benar-benar
memahami bahasa yang digunakan, seperti bahasa sensorik ataupun metafora.
Bahasa yang
Anda miliki adalah bentuk dari pemikiran Anda. Pikiran memilih kata dan kalimat
berdasar difinisi pengalaman Anda dan nilai-nilai yang Anda miliki. Bahasa adalah
kunci penting dalam berkomunikasi. Semakin banyak kosa kata yang Anda miliki
memungkinkan Anda mendifinisikan dan menguraikan sebuah perkara dengan mudah,
jelas dan ringkas. Pengetahuan adalah sumber kosa kata dan berbicara. Dan untuk
berbicara Anda memerlukan bahasa dan kosa kata untuk menyusun kata dalam
kalimat yang Anda komunikasikan.
· Memories (kenangan)
Ada banyak
kejadian di masa lalu, bisa berupa kejadian Anda sendiri atau juga kejadian
kolektif yang melibatkan dua orang atau lebih. Kejadian itu terekam menjadi
pengalaman Anda yang dapat mempengaruhi persepsi Anda. Dan persepsi Anda dapat
mempengaruhi sikap Anda.
· Belief (keyakinan)
Keyakinan
memberikan dukungan atas nilai-nilai yang Anda miliki. Keyakinan yang Anda
pegang sebagai kebenaran tentang diri Anda, orang lain, keadaan, pengetahuan,
agama dan jagad dengan segala aktivitasnya. Keyakinan Anda sangat mempengaruhi
kualitas hidup yang Anda miliki. Maka bila filosofi Anda benar, menjadi benar
keyakinan Anda. Karena filosofi berkaitan erat, sebagai ibu dari keyakinan yang
Anda miliki.
· Values (nilai-nilai)
Nilai-nilai
yang Anda yakini dan sangat penting bagi Anda. Nilai tersebut adalah merupakan
filter penting dari bawah sadar yang Anda miliki. Nilai yang terbentuk dari
pengalaman Anda, semenjak Anda lahir hingga saat ini. Nilai-nilai yang
membentuk Anda menilai ‘apa itu baik atau jahat, benar atau salah?’.
Nilai-nilai tersebut merupakan kontek khusus, yang bisa berlaku di daerah
tertentu atau orang tertentu, tetapi tidak di daerah lain atau orang lain.